SINGAPURA, KOMPAS.com – Gejala Covid-19 yang dialami warga Singapura ada beragam.
Setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19, warga Singapura dilaporkan kini semakin sulit untuk bisa mengindari ancaman virus corona.
Tapi, dikutip dari The Straits Times, Senin (7/2/2022), banyak warga "Negeri Singa" yang terinfeksi Covid-19 ditemukan hanya mengalami gejala seperti flu ringan, meskipun hal itu tetap dianggap tidak menyenangkan.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Singapura Pecah Rekor Tembus 13.000
Media berbahasa Inggris yang berbasis di Singapura tersebut melaporkan hal itu setelah melakukan wawancara atau pengecekan terhadap 12 pasien baru Covid-19 dalam dua bulan terakhir.
The Straits Times melaporkan, hasil pengecekan menunjukkan bahwa hanya ada satu orang yang kehilangan indra penciuman dan pengecapnya untuk sementara waktu.
Beberapa dari mereka bahkan tidak tahu bahwa mereka sebenarnya telah tertular Covid-19 sampai mereka dinyatakan positif.
Para ahli di Singapura sendiri telah memperingatkan bahwa banyaknya kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian Omicron masih dapat membanjiri sistem kesehatan.
Tapi, banyak orang sekarang tampak jauh lebih tidak takut, karena menjadi jelas bahwa varian Omicron meski lebih mudah menular, menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah dibandingkan dengan varian Delta.
Baca juga: Gelombang Ke-7 Covid-19 Mulai Terjang Singapura
Seorang eksekutif pria berusia 34 tahun yang menderita sakit tenggorokan dan dites positif Covid-19 di rumah, mengatakan dirinya hanya minum tablet hisap dan paracetamol.
Dia tidak menemui dokter umum.
Sakit tenggorokan adalah gejala yang dialami 11 dari 12 orang positif Covid-19 yang berbicara dengan The Straits Times. Sementara, satu orang tidak memiliki gejala sama sekali.
Selain sakit tenggorokan, beberapa pasien Covid-19 mengeluhkan kondisi berikut:
Seorang pasien Covid-19 bernama Marcus Chua, 28, mengatakan bahwa tenggorokannya sangat sakit, terutama ketika batuk.
Dia juga mengalami hidung tersumbat, berdahak, sakit kepala, kelelahan, dan tidak ada nafsu makan.
Menurut Chua, gejala itu muncul secara bertahap seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Kepolisian Singapura Tangkap Dokter Pemalsu Status Vaksinasi Covid-19