Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Tahun Ratu Elizabeth II Bertakhta, Persemakmuran Inggris Kembali Serukan Perpisahan

Kompas.com - 07/02/2022, 22:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WELLINGTON, KOMPAS.com - Partai Maori Selandia Baru telah menyerukan “perceraian” dari mahkota dan penghapusan keluarga kerajaan Inggris sebagai kepala negara Selandia Baru.

Seruan itu datang pada peringatan 182 tahun penandatanganan perjanjian Waitangi, atau Te Tiriti o Waitangi, dokumen hukum dasar Selandia Baru.

Baca juga: Profil Pangeran Andrew, Putra Ratu Elizabeth II yang Kerap Jadi Sumber Skandal Kerajaan Inggris

“Jika Anda melihat perjanjian dasar kami sebagai ‘pernikahan’ antara tangata whenua (masyarakat adat) dan mahkota, maka Te Tiriti adalah anak dari pernikahan itu. Sudah waktunya (untuk) tangata whenua mengambil hak asuh penuh,” kata wakil pemimpin partai Maori Pati Rawiri Waititi seperti dilansir Guardian pada Senin (7/2/2022).

“Ini tidak berarti mahkota itu lepas kendali. Jika pasangan 'bercerai, Anda tidak kehilangan tanggung jawab untuk anak Anda. Ini akan menjadi kesempatan untuk membayangkan kembali kemitraan yang lebih bermakna dan memuaskan,” katanya.

Perjanjian itu menjamin Maori perlindungan mahkota (pemimpin monarki) atas hak tanah mereka.

Namun, dalam 100 tahun setelah penandatanganannya, Maori kehilangan lebih dari 90 persen tanah mereka melalui campuran penyitaan langsung oleh kerajaan Inggris, penjualan swasta atau pemerintah, dan praktik pengadilan tanah yang tidak mengakui kepemilikan kolektif.

Gerakan sebelumnya di Selandia Baru untuk menjadi republik telah berjuang untuk mencari momentum.

Jajak pendapat dari Colmar Brunton pada 2021 mendapati sepertiga warga Selandia Baru ingin memutuskan hubungan dengan monarki, sementara 47 persen tidak dan 20 persen tidak tahu.

Baca juga: Kisah Putri Elizabeth, Jadi Ratu Elizabeth II Saat di Puncak Pohon Hutan Kenya

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan dia adalah seorang republikan, dan pada 2021 dia mengatakan yakin Selandia Baru akan menjadi republik dalam masa hidupnya. Tetapi Ardern tidak akan mengambil tindakan selama masa jabatannya.

Berbicara pada pengumuman gubernur jenderal Cindy Kiro, Ardern mengatakan dia "tidak pernah merasakan urgensi" dari publik untuk mewujudkan perpisahan dari persemakmuran Inggris.

"Saya sudah sangat jelas bahwa meskipun (sebagai) seorang republikan, saya tidak berpandangan bahwa di sini dan sekarang ... ini (menjadi republik) adalah sesuatu yang sangat diinginkan oleh warga Selandia Baru," katanya.

“Saya tidak tahu bahwa saya memiliki satu orang yang benar-benar membicarakan masalah menjadi republik dengan saya sehari-hari. Pemerintah ini telah memprioritaskan isu-isu yang kita lihat sebagai prioritas. Tapi saya masih berpikir akan ada waktu dan tempat; Saya hanya tidak melihatnya seperti sekarang.”

Seruan untuk mencopot Ratu sebagai kepala negara adalah perubahan kebijakan partai Maori, yang pada 2017 menolak seruan republik dari dalam Partai Buruh.

Baca juga: Ratu Elizabeth II Mulai Rayakan 70 Tahun Bertakhta

“Menyingkirkan Ratu sebagai kepala negara kita menghapus perjanjian Waitangi dan hak Maori di negara ini yang dijamin bagi kita di bawah dokumen pendirian negara kita,” kata pemimpin saat itu Te Ururoa Flavell saat itu.

“Mengingat sejarah kolonial kami dan pengupasan sistematis tanah, hak, dan sumber daya Maori, setiap pembicaraan tentang memutuskan hubungan dengan Ratu, atau mendirikan republik adalah langkah yang sangat naif.”

Di bawah kepemimpinan saat ini, partai Maori memegang dua kursi di parlemen Selandia Baru, dan mendorong reformasi konstitusi di Selandia Baru, termasuk pembentukan parlemen Maori.

“Satu-satunya cara bangsa ini dapat bekerja adalah ketika Maori menegaskan hak mereka untuk mengatur diri sendiri, menentukan nasib sendiri, dan mengatur diri sendiri atas semua domain kami," kata co-leader Debbie Ngarewa-Packer.

Visi kelompoknya kata dia, adalah untuk transformasi konstitusional yang mengembalikan tino rangatiratanga (kedaulatan penuh) tangata whenua di Selandia Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com