SINGAPURA, KOMPAS.com – Di tengah perayaan Tahun Baru Imlek 2022, warga Singapura dikejutkan dengan munculnya berita mengenai seorang pria lanjut usia (lansia) bernama Oh Go Seng.
Otoritas Singapura mendapati Oh Go Seng telah hidup sendirian di hutan selama 33 tahun.
Ini merupakan temuan yang sangat jarang terjadi di negara Singapura yang maju.
Baca juga: Lansia Ini Ditemukan Hidup Sendiri di Hutan Singapura Selama 33 Tahun, Sebut Punya Keluarga di Batam
Jumlah temuan gelandangan di Singapura tergolong sangat rendah.
Hampir seluruh warga "Negeri Singa” sudah memiliki tempat tinggal melalui fasilitas rumah susun yang telah disediakan oleh Pemerintah Singapura.
Media berbahasa Mandarin Shin Min Daily News melaporkan Oh Go Seng hidup seadanya di hutan Sungai Tengah yang berlokasikan di Singapura Barat.
Dia sebelumnya hidup di desa yang berdekatan dengan hutan lebat itu.
Namun, pemukiman desa itu telah digusur oleh Pemerintah Singapura untuk modernisasi.
Lansia berusia 79 tahun itu kemudian membangun tenda dari plastik yang disangga dengan menggunakan tongkat kayu sebagai tempat berteduhnya.
Untuk bertahan hidup, dia sehari-hari bekerja serabutan sembari menjual sayur-sayuran yang ditanamnya di hutan seperti ubi, daun pandan, dan cabai.
Ketika diwawancarai jurnalis dari Shin Min Daily News, Oh Go Seng mengaku dirinya memiliki istri dan anak perempuan yang hidup di Batam, Indonesia.
Namun, dia menyebut keluarganya tidak mengetahui sama sekali bahwa dirinya telah hidup puluhan tahun di hutan.
Oh mengaku telah mencoba mencari pekerjaan di Indonesiam namun tidak berhasil sehingga harus hidup terpisah dengan keluarganya.
Lansia murah senyum ini menuturkan penghasilannya mulai tersendat sejak pandemi Covid-19 karena dia tidak dapat lagi bekerja membantu pedagang kios pasar malam.
Mendapati keberadaan Oh, pemerintah Singapura mengambil tindakan cepat dengan menyediakan rumah susun untuknya.