Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi di AS Tembus Level Tertinggi dalam 40 Tahun Terakhir

Kompas.com - 15/01/2022, 22:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Tenaga Kerja AS pada Rabu (12/1/2022) melaporkankan, tingkat Inflasi di AS tembus level 7 persen pada Desember 2021. Ini angka inflasi tertinggi sejak 4 dekade terakhir.

Hanya harga energi dan harga BBM yang turun pada November 2021, tapi tingkat inflasi di AS pada bulan itu berada di kisaran 5,5 persen, yang juga level kenaikan tertinggi sejak 1990.

Tekanan datang dari partai Republik, yang menuding Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab atas kenaikan inflasi tertinggi ini. Padahal semua juga mengetahui, masalahnya tidak sederhana. Pandemi corona terbukti telah memengaruhi kinerja ekonomi secara global.

Pada Rabu, Biden mengatakan, pemerintahannya memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dengan kenaikan harga yang masih terlalu tinggi.

Baca juga: Inflasi Melonjak, AS Akhiri Lebih Cepat Kebijakan Moneter Era Pandemi

Federal Reserve khawatir

Federal Reserve yang merupakan bank sentral AS menyatakan khawatir dengan tingkat inflasi yang tinggi, karena warga di AS setiap hari harus menghadapi kenaikan harga, mulai dari pembelian kebutuhan pokok hingga hal-hal lainnya.

Biaya sewa mobil, energi, dan perumahan meningkat karena inflasi. Jajak pendapat terbaru menunjukan, kekhawatiran akan inflasi menggantikan kekhawatiran terkait pandemi.

Menurut statistik Kementerian Tenaga Kerja, harga sewa rumah naik 4,1 persen pada 2021 dan harga bahan makanan melonjak 6,3 persen, sementara harga mobil bekas naik 37,3 persen.

Federal Reserve juga mulai mencabut stmimulus yang diberikan untuk mendukung ekonomi selama pandemi. Angka inflasi global melesat naik tahun lalu, terutama akibat naiknya harga energi dan terputusnya rantai pasokan sebagai dampak pandemi Covid.

Baca juga: Joe Biden Tunjuk Jerome Powell Kembali Pimpin The Fed, Fokus Atasi Inflasi Covid-19

Turunkan inflasi jadi prioritas

"Tingkat inflasi di AS terlalu tinggi, sehinggan Federal Reserve memprioritaskan penuruannya", ujar Lael Brainard salah satu anggota dewan gubernur Bank Sentral AS.

Selain mulai memangkas stimulus ekenomi, bank sentral juga merencanakan menaikkan suku bunga.

"Politik moneter kami berfokus pada mengembalikan tingkat inflasi di kisaran 2 persen, sambil tetap mempertahankan laju pemulihan ekonomi buat semua warga", tegas Brainard.

Ekonomi telah menunjukan perbaikan siginifikan, namun pandemi tetap menjadi tantangan.

Walaupun pasaran kerja di AS menunjukan pemulihan kuat, upah dan gaji juga naik sekitar 4,2 persen, namun akibat inflasi tinggi, tabungan warga terkuras akibat naiknya harga kebutuhan pokok, BBM, dan sewa rumah.

Baca juga: IMF: Negara-negara Dunia Perlu Waspada terhadap Inflasi Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com