Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF: Negara-negara Dunia Perlu Waspada terhadap Inflasi Tinggi

Kompas.com - 13/10/2021, 07:45 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pemulihan ekonomi telah melemah di sebagian besar negara-negara kaya karena dampak pandemi Covid-19 varian Delta.

IMF mengatakan kepada BBC bahwa inflasi "tetap tinggi" untuk beberapa bulan ke depan di negara-negara, seperti Inggris dan AS. Bank sentral pun perlu waspada.

Melansir BBC pada Rabu (13/10/2021), inflasi diperkirakan akan memangkas pertumbuhan ekonomi 2021 untuk negara dengan ekonomi maju, seperti AS, Jepang, dan Jerman.

Namun diperkirakan sebagian besar negara maju tersebut pertumbuhan ekonominya mampu menguat lagi tahun depan. Namun tetap saja, orang miskin akan merasakan dampak buruknya. 

Baca juga: IMF Masih Gantung Status Kristalina Georgieva terkait Kasus Manipulasi

Risiko ekonomi meningkat

Ekonomi global berkontraksi tajam pada 2020, tetapi rebound pada paruh pertama 2021 saat negara-negara sudah membuka kembali aktivitas bisnisnya.

Namun dalam World Economic Outlook terbarunya, IMF mengatakan momentuk pemulihan ekonomi melemah kembali saat munculnya varian Delta Covid-19 yang lebih menular.

Kepala ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan salah satu masalah terbesar sebagai dampaknya adalah inflasi tinggi, yang akan menghantam negara kaya terutama Inggris dan AS, yang masing-masing mencapai 3,2 persen dan 5,3 persen.

Inflasi tinggi di negara kaya tersebut sebagian disebabkan oleh "ketidaksesuaian antara permintaan dan pasokan", dalam kasus di Inggris ditambah dengan harga gas yang melonjak.

Gopinath mengatakan inflasi kemungkinan akan stabil di sebagian besar negara pada pertengahan 2022, meskipun akan memakan waktu hingga 2023 di Inggris.

Namun, Gopinath mengatakan bank sentral tetap "benar-benar harus waspada tentang apa yang terjadi".

Baca juga: Direktur Pelaksana IMF Dituduh Manipulasi Laporan Peringkat Doing Business China

Pertumbuhan ekonomi lebih lambat

IMF memangkas proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi global pada 2021 hanya sedikit menjadi 5,9 persen.

IMF memperkirakan negara dengan ekonomi terbesar dunia, AS, tumbuh hanya 6 persen tahun ini, turun dari 7 persen perkiraan pada Juli.

Kemudian Jepang dan Jerman, negara dengan ekonomi terbesar ketiga dan keempat dunia, akan tumubuh masing-masing sebesar 2,4 persen dan 3,1 persen, turun dari 2,8 persen dan 3,6 persen.

Sementara ekonomi Inggris, diperkirakan akan tumbuh menjadi 6,8 persen pada 2021, turun dari perkiraan sebelumnya 7 persen.

Namun IMF berharap sebagian besar negara maju dapat mengembalikan tren pertumbuhan ekonomi pra-pandemi Covid-19 pada 2022, karena masalah rantai pasokan mereda, dan melampauinya sekitar 1 persen pada 2024.

Baca juga: IMF Jamin Taliban yang Kuasai Afghanistan Tidak dapat Akses Dana Bantuan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com