Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Jamin Taliban yang Kuasai Afghanistan Tidak dapat Akses Dana Bantuan

Kompas.com - 20/08/2021, 04:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan Afghanistan tidak akan lagi dapat mengakses sumber dana bantuan pinjaman.

Langkah itu menyusul pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada pekan lalu, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (19/8/2021), dan seorang juru bicara IMF mengatakan alasannya karena komunitas internasional tidak mengakui pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban.

Baca juga: 5 Janji Taliban untuk Warga Afghanistan, dari Hak Perempuan hingga Industri Narkoba

Sementara, sumber dana bantuan dari IMF lebih dari 370 juta dollar AS (Rp 5,3 triliun) yang telah ditetapkan akan tiba untuk Afghanistan pada 23 Agustus, yang merupakan bagian dari respons IMF global terhadap krisis ekonomi, telah diblokir.

Akses ke cadangan IMF dalam aset Hak Penarikaan Khusus (SDR), yang dapat dikonversi ke uang yang didukung pemerintah diblokir.

SDR adalah unit pertukaran IMF berdasarkan poundsterling, dolar, euro, yen, dan yuan.

"Seperti biasa, IMF didorong oleh pandangan masyarakat internasional," tambah juru bicara tersebut.

Hal itu terjadi setelah seorang pejabat dari pemerintahan Biden mengatakan kepada BBC bahwa aset bank sentral apa pun yang dimiliki pemerintah Afghanistan di AS tidak akan tersedia untuk Taliban.

Baca juga: Ada Taliban, Perempuan Afghanistan Ramai Berburu Burka

Dalam sebuah surat kepada Menteri Keuangan AS Janet Yellen, anggota Kongres menyerukan jaminan bahwa Taliban tidak akan menerima dana bantuan yang didukung AS.

"Potensi alokasi SDR untuk menyediakan hampir setengah miliar dolar dalam likuiditas tanpa syarat kepada rezim dengan sejarah mendukung aksi teroris terhadap Amerika Serikat dan sekutunya sangat memprihatinkan," tulis 17 penandatangan surat itu.

Sebelumnya, kepala bank sentral Afghanistan Ajmal Ahmady mengatakan AS telah memutus akses ke asetnya, sekitar 7 miliar dollar AS (Rp 101 triliun) di antaranya disimpan di Federal Reserve AS.

Ahmady, yang melarikan diri dari negara itu pada akhir pekan, men-tweet bahwa total cadangan Da Afghanistan Bank sekitar 9 miliar dollar AS (Rp 129,7 triliun) pada pekan lalu.

Namun dia mengatakan sesuai standar internasional, sebagian besar disimpan dalam aset yang aman dan likuid, seperti obligasi Treasury AS dan emas di luar negeri.

"Mengingat Taliban masih dalam daftar sanksi internasional, diharapkan bahwa aset tersebut akan dibekukan dan tidak dapat diakses oleh Taliban," tweet Ahmady.

Baca juga: Biden: Pasukan AS Tidak Akan Tinggalkan Afghanistan Sebelum Semua Warganya Dievakuasi

“Kami dapat mengatakan bahwa dana yang dapat diakses oleh Taliban mungkin 0,1-0,2 persen dari total cadangan internasional Afghanistan. Tidak banyak,” terangnya.

Ahmady menambahkan bahwa pengiriman dolar fisik yang ditangguhkan Washington menyebabkan mata uang Afghanistan terdepresiasi. Mata uang Afghanistan, Afghani, telah jatuh ke rekor terendah.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com