Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur Pelaksana IMF Dituduh Manipulasi Laporan Peringkat Doing Business China

Kompas.com - 17/09/2021, 16:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva pada Kamis (16/9/2021), membantah bahwa dalam penyelidikan independen sebelumnya di Bank Dunia, ia menekan staf untuk mengubah laporan agar menghindari amarah China.

Bank Dunia mengumumkan akan segera menghentikan laporan peringkat Doing Business setelah investigasi menemukan adanya kejanggalan pada edisi 2018 dan 2020.

Georgieva, yang mengepalai IMF pada Oktober 2019, membantah tudingan mengenai perannya yang memanipulasi laporan Doing Business.

"Saya secara fundamental tidak setuju dengan temuan dan interpretasi Investigation of Data Irregularities terkait peran saya dalam laporan Doing Business Bank Dunia 2018," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Perbaiki Hubungan Bilateral, India Serukan China Tarik Pasukan di Perbatasan

Tuduhan manupulasi laporan Doing Business Bank Dunia 2018 itu dapat merusak reputasi Georgieva yang berasal dari Bulgaria.

Selain itu, dapat menggiring kritik lama AS terhadap organisasi multilateral serta perlakukan mereka terhadap China.

"Ini adalah temuan serius," kata Kementerian Keuangan AS dalam sebuah pernyataan, yang mengatakan sedang "menganalisis laporan".

"Tanggung jawab utama kami adalah menegakkan integritas lembaga keuangan internasional."

Georgieva mengatakan dia memberi tahu dewan IMF tentang masalah laporan Doing Business Bank Dunia 2018 tersebut. Dewan IMF diharapkan bertemu untuk membahas masalah ini, tetapi tidak jelas kapan.

Justin Sandefur dari Center for Global Development, yang telah banyak menulis tentang masalah dengan metodologi laporan, mengatakan, "Kita perlu mendengar sisi ceritanya, tetapi itu tidak terlihat bagus sekarang."

"Bagi Direktur Pelaksana IMF terlibat dalam manipulasi data adalah tuduhan yang cukup memberatkan," katanya kepada AFP. "Itu memang tampak seperti pukulan nyata pada kredibilitas mereka."

Baca juga: AS dan Inggris Bantu Australia Buat Kapal Selam Nuklir, China Kecewa

China mengeluh laporan peringkat Doing Business

Laporan Doing Business adalah laporan unggulan yang memberikan peringkat kepada negara-negara berdasarkan peraturan bisnis dan reformasi ekonomi mereka, dan telah menyebabkan pemerintah berebut tempat yang lebih tinggi untuk menarik investor.

Menurut penyelidikan terhadap masalah laporan Doing Business 2018, Beijing mengeluh tentang peringkatnya yang ke-78 dalam daftar pada 2017.

Ketika staf IMF yang berbasis di Washington sedang mempersiapkan laporan edisi 2018, para pemimpin terlibat dalam negosiasi sensitif untuk meningkatkan modal pinjamannya, yang bergantung pada kesepakatan dengan China dan Amerika Serikat.

Pada minggu-minggu terakhir sebelum laporan Doing Business dirilis pada akhir Oktober 2017, Presiden Bank Dunia Jim Kim dan Georgieva, pada saat itu menjabat sebagai CEO bank, meminta staf untuk melihat hasil metodologi terbaru sehubungan dengan China, menurut penyelidikan oleh firma hukum WilmerHale.

Baca juga: Bantu Australia Bangun Kapal Selam Bertenaga Nuklir, AS: Tak Cari Konflik dengan China

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Global
Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Global
Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Global
Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Global
PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

Global
Siapa Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel?

Siapa Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel?

Internasional
Menlu China Diskusi dengan Iran, Ini yang Dibahas

Menlu China Diskusi dengan Iran, Ini yang Dibahas

Global
DPR AS Bakal Lakukan Pemungutan Suara Terkait Bantuan Ukraina dan Israel

DPR AS Bakal Lakukan Pemungutan Suara Terkait Bantuan Ukraina dan Israel

Global
Demonstran Pro-Palestina Blokade Jembatan dan Jalanan di AS

Demonstran Pro-Palestina Blokade Jembatan dan Jalanan di AS

Global
Seperti Ini Sejarah Kelam Serangan Israel di Tanah Iran

Seperti Ini Sejarah Kelam Serangan Israel di Tanah Iran

Global
PBB Minta Iran dan Israel Menahan Diri, Dunia Tak Mampu Tanggung Banyak Perang

PBB Minta Iran dan Israel Menahan Diri, Dunia Tak Mampu Tanggung Banyak Perang

Global
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
[POPULER GLOBAL] Penikaman Massal di Sydney | WNI Sempat Interaksi Pelaku Penikaman

[POPULER GLOBAL] Penikaman Massal di Sydney | WNI Sempat Interaksi Pelaku Penikaman

Global
PM Malaysia: Serangan Iran terhadap Israel adalah Tindakan Sah

PM Malaysia: Serangan Iran terhadap Israel adalah Tindakan Sah

Global
UPDATE Penikaman Gereja Sydney, Polisi Tangkap Remaja 15 Tahun, Kerusuhan Pecah

UPDATE Penikaman Gereja Sydney, Polisi Tangkap Remaja 15 Tahun, Kerusuhan Pecah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com