Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bayi Terbang dalam Bak Mandi Tertiup Tornado Kentucky Ditemukan Selamat

Kompas.com - 20/12/2021, 10:18 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MAYFIELD, KOMPAS.com - Seorang nenek bertemu kembali dengan dua cucunya setelah bayi-bayi itu direnggut dari rumahnya di dalam bak mandi, selama bencana tornado Kentucky yang menghancurkan Amerika Serikat (AS) minggu lalu.

Clara Lutz mengatakan kepada media lokal bahwa dia sedang menjaga cucunya yang berusia 15 bulan dan tiga bulan pada 10 Desember, ketika sistem badai mematikan menghantam lingkungan Hopkins County.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Kembali Terjang AS, Video Badai Debu dan Tornado Selimuti Langit Wilayah Barat

Mengetahui tornado hanya beberapa mil jauhnya, Lutz bergegas menempatkan bayi-bayi itu di dalam bak mandinya. Dia melapisi mereka dengan selimut dan bantal, bersama dengan sebuah Alkitab.

"Saya merasakan gemuruh, saya merasakan getaran rumah. Hal berikutnya yang saya tahu, bak mandi telah terangkat dan itu terlepas dari tangan saya. Saya tidak bisa menahan, saya hanya—ya Tuhan," kenang Lutz, menurut ke stasiun berita lokal WFIE.

Lutz mencoba memegang bak mandi dengan seluruh kekuatannya, tetapi badai dengan cepat menariknya dari lantai.

Seluruh rumahnya kemudian ditelanjangi sampai ke fondasi, dengan puing-puing beterbangan di mana-mana.

Di tengah kekacauan, Lutz menderita pukulan di bagian belakang kepala yang terkena tangki air bak mandi. Meski begitu, dia dengan cepat bangkit dan pergi mencari cucu-cucunya.

"Saya mencari ke mana-mana untuk melihat di mana bak mandi itu berada," katanya kepada WFIE.

"Yang bisa saya katakan hanyalah 'Tuhan, tolong bawa bayi saya kembali ke saya dengan selamat. Tolong, saya mohon.'"

Baca juga: Kisah Pekerja yang Selamat Setelah 7 Jam Terperangkap di Reruntuhan Pabrik yang Roboh Diterjang Tornado di AS

Segera setelah itu, deputi kepala polisi tiba di rumah, di mana mereka menemukan bak mandi terbalik di halaman depan Lutz.

Bayi-bayi itu, keduanya hidup, selamat dari peristiwa cuaca ekstrem yang kacau balau tersebut.

"Saya masuk ke mobil kepala polisi yang berada di ujung jalan masuk rumah saya, tidak lama setelah mereka membuka pintu dan membawakan kepada saya Kaden, cucu saya yang berusia 15 bulan dan Dallas, yang berumur tiga bulan.”

“Mereka (polisi) membawa keduanya kepada saya. Dia memiliki benjolan besar di belakang kepalanya, kami tidak tahu apa yang salah," kata Lutz kepada outlet berita melansir Newsweek pada Sabtu (18/12/2021).

Dallas kemudian dibawa ke Rumah Sakit Vanderbilt di Nashville, di mana ia ditemukan mengalami pendarahan otak. Namun, pendarahan dengan cepat mereda dan kedua anak dilaporkan sehat, menurut WFIE.

Baca juga: Tornado Kentucky Amerika: Biden Deklarasikan Bencana Besar

Badai minggu lalu melanda enam negara bagian AS, menyebabkan sedikitnya 88 orang tewas dan puluhan lainnya belum ditemukan.

Mayoritas kematian terjadi di Kentucky, di mana setidaknya 74 orang—berusia mulai dari dua bulan hingga 98 tahun—telah dipastikan tewas.

Namun, awal pekan ini, Gubernur Kentucky Andy Beshear memperingatkan bahwa para pejabat memperkirakan akan menemukan mayat tambahan.

"Ini telah menjadi peristiwa tornado paling dahsyat dalam sejarah negara bagian kita. Apa yang telah terjadi di sini tak terlukiskan. Tingkat kehancurannya tidak seperti apa pun yang pernah saya lihat," kata Beshear.

Selain Kentucky, tornado menewaskan sedikitnya enam orang di gudang Amazon di Illinois, serta empat di Tennessee, dua di Arkansas, dan dua di Missouri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com