Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Hapus 120.000 Lebih Foto Warga Afghanistan dari Situs Publik untuk Lindungi Identitasnya

Kompas.com - 03/11/2021, 18:56 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON, KOMPAS.com - Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengungkapkan bahwa baru-baru ini Departemen Pertahanan AS menghapus ribuan gambar, yang berkaitan dengan warga Afghanistan yang telah bekerja dengan AS selama 20 tahun terakhir operasi militer.

Kirby mengatakan sekitar waktu AS mulai mengevakuasi pasukan dari Afghanistan pada Agustus hingga September, dilakukan penghapusan ribuan gambar diam dan video dari DVIDS (Layanan Distribusi Informasi Visual Pertahanan).

Baca juga: Taliban Larang Penggunaan Mata Uang Asing di Afghanistan

“Itu (gambar) akan menunjukkan wajah atau informasi identitas lainnya, tentang banyak orang Afghanistan yang bekerja bersama kami, yang telah kami dukung dan telah mendukung kami selama 20 tahun terakhir."

"Ada sekitar 124.000 foto, gambar diam, dan sekitar 17.000 video yang belum dipublikasikan," jawab Kirby ketika ditanya berapa banyak gambar yang dihapus, melansir Newsweek pada Senin (1/11/2021).

Kirby lebih lanjut mengungkap "usaha luar biasa" untuk menghapus semua gambar dan video yang diumumkan sebelumnya, untuk melindungi identitas warga Afghanistan.

Menurutnya, mereka masih berusaha keluar dari negara itu, dan terus terang kata dia, niat mereka untuk keluar dari Afghanistan masih ada sampai sekarang.

Departemen Pertahanan AS mengklaim memiliki alasan untuk percaya bahwa Taliban akan mengejar siapa pun yang diyakini telah bekerja dengan AS, serta mungkin menargetkan anggota keluarga mereka.

"Alasan mengapa saya tidak mengumumkannya karena kami berada di tengah-tengah. Tidak masuk akal untuk memberitahu dunia bahwa kami mengarsipkan gambar-gambar ini sebelum kami selesai mengarsipkannya," kata Kirby.

"Dan karena ini masih merupakan upaya berkelanjutan, sejujurnya, ini bukan hal yang ingin saya bicarakan. Karena kami masih berusaha mengeluarkan banyak orang Afghanistan ini dari negara itu."

Baca juga: Tak Digaji Tiga Bulan, Asisten Profesor Afghanistan Terpaksa Jadi Buruh Bangunan

Mengenai siapa yang memutuskan untuk menghapus gambar-gambar itu dan apa ada ancaman khusus yang dibuat sehingga memicu tindakan tersebut, juru bicara Pentagon mengatakan itu adalah keputusannya.

Dia mengaku mendelegasikan tugas itu kepada pimpinan Aktivitas Media Pertahanan.

"Panduan saya adalah, saya ingin gambar apa pun yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu dan atau anggota keluarga selama perang 20 tahun terakhir—saya ingin itu tidak dipublikasikan untuk jangka waktu sementara, dan itu bersifat sementara. Dan itu selesai dengan sangat berhati-hati," kata Kirby.

AS kata dia akan menerbitkan ulang gambar-gambar itu dari arsip yang aman dan tersimpan baik oleh pihaknya. AS akan dengan hati-hati memikirkan waktu yang tepat untuk nantinya mengembalikannya ke domain publik.

“Mereka ada di DVIDS untuk waktu yang sangat lama. Beberapa dari mereka selama lebih dari satu dekade, dan mereka akan kembali ke sana. Kami berjanji itu."

John Sopko, inspektur jenderal khusus untuk rekonstruksi Afghanistan, mengatakan kepada wartawan pada Jumat (29/10/2021), bahwa Departemen Luar Negeri AS meminta beberapa laporan dihapus dari situs agensinya atau disunting guna melindungi identitas warga Afghanistan.

Baca juga: Bayi Afghanistan yang Selamat dari Bom Bunuh Diri Kabul Akhirnya Bersatu dengan Ibunya di Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com