Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Indonesia Kembali Masuk ke Pasar Pasifik

Kompas.com - 26/10/2021, 11:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Rilis

SYDNEY, KOMPAS.com - Produk Indonesia kembali masuk ke wilayah Pasifik pada 22 Oktober 2021, menjadi tonggak penting ekspansi perdagangan nasional. 

Produk Indonesia yang masuk ke wilayah Pasifik meliputi produk protector sleeves dan sarung tangan, dengan transaksi awal senilai 22.700 dollar Australia (Rp 241,6 juta) yang dilakukan Livingstone International ke Kaledonia Baru.

Pengiriman produk tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan virtual antara Livingstone International, yang digawangi oleh pebisnis diaspora Indonesia, Ivan Paulus, dengan salah satu perusahaan di Kaledonia Baru, SOPAC (Societe des Producteurs Aquacoles Caledonians/Caledonia Aquaculture Farmers Society).

Baca juga: Produk Sarung Tangan Unggulan Indonesia Masuk Pasar Australia

 

Pertemuan difasilitasi oleh Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo, dan Konsul Jenderal RI Noumea, Hendra Pramana, beserta tim ekonomi KJRI Noumea.

“Kami senang karena dari puluhan jenis produk buatan Indonesia yang kami pasarkan di Australia, beberapa jenis produk mulai kami pasarkan ke Pasifik, dimulai dengan transaksi dagang dengan SOPAC,” kata Ivan Paulus dalam rilis KBRI Sydney pada Selasa (26/10/2021).

Ivan berharap bahwa seiring dengan adanya sinergi bersama Perwakilan RI di Australia dan Pasifik ke depan, semakin banyak lagi produk Indonesia yang masuk ke pasar Pasifik melalui Livingstone International di Sydney.

Dalam pernyataan terpisah, KJRI Sydney, Vedi Kurnia Buana, menyambut baik transaksi bisnis ini yang semakin menegaskan pentingnya peran pebisnis diaspora Indonesia di Sydney dalam pemasaran produk ekspor unggulan Indonesia di Australia dan bahkan di wilayah Pasifik.

Baca juga: Dubes RI Luncurkan Produk Kecantikan Indonesia ke Pasar Eropa

 

“Masuknya produk ekspor Indonesia ke Pasifik diharapkan dapat memperkuat dan memperluas kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Pasifik,” ditambahkan oleh Konjen Vedi.

Livingstone International telah berdiri sejak 1984 dan telah menjadi salah satu market leader dalam industri consumable products, termasuk layanan kesehatan dan keselamatan kerja di Australia.

Melalui 10 fasilitas logistiknya, Livingstone melayani konsumen di lebih dari 90 negara dan organisasi internasional seperti UNICEF, WHO dan FAO.

Livingstone International memiliki komitmen untuk menggantikan impor Australia dari negara kompetitor Indonesia dengan produk Indonesia. Difasilitasi KJRI Sydney, Livingstone sejak tahun 2019 mulai mengimpor produk ekspor unggulan Indonesia untuk pasar Australia, seperti protector sleeves.

Baru-baru ini Livingstone mengimpor produk latex gloves dari salah satu pabrik di Sumatera Utara dengan potensi transaksi mencapai 20 juta dollar AS (Rp 283,4 miliar) per tahun.

Baca juga: KBRI Paris Dorong Pengusaha Perancis Belanja Produk Kreatif Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com