Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari China hingga AS Alami Kekurangan Bahan-bahan Pokok, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 19/10/2021, 22:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

KOMPAS.com - Di seluruh dunia, orang-orang dan dunia usaha menghadapi kekurangan bahan pokok, mulai dari kopi hingga batu bara.

Gangguan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dianggap menjadi sumber masalahya. Namun ternyata ada banyak faktor penyebabnya, dampak yang dirasakan pun berbeda-beda.

Baca juga: Krisis Pangan Korea Utara Semakin Parah, Anak-anak dan Lansia Berisiko Kelaparan

China: Batu bara dan kertas

Sebuah "badai yang sempurna" di China tengah menerpa konsumen dan pelaku usaha di dalam dan luar negeri.

Ini memengaruhi segala pasokan, mulai dari kertas, makanan, tekstil, dan mainan hingga chip iPhone, kata Dr Michal Meidan dari Institut Studi Energi Oxford.

Ia menyebut barang-barang ini "mungkin akan kekurangan pasokan pada Natal tahun ini".

Masalah utamanya berasal dari krisis listrik, di mana lebih dari 20 provinsi di negara itu mengalami pemadaman listrik.

Lebih dari separuh listrik di China berasal dari batu bara, yang harganya sedang melonjak di seluruh dunia.

Biaya ini tidak dapat dibebankan ke konsumen China, karena batasan harga yang ketat. Dampaknya, perusahaan energi pun mengurangi output.

“Produksi batu bara juga dipengaruhi oleh pemeriksaan keamanan di tambang, aturan lingkungan yang lebih ketat, dan banjir baru-baru ini,” kata Dr Meidan.

Artinya, meskipun permintaan barang-barang China melonjak, pabrik-pabrik telah diminta untuk mengurangi penggunaan energi atau tutup selama beberapa hari.

China bergantung pada batu bara untuk pembangkit listriknya.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA China bergantung pada batu bara untuk pembangkit listriknya.

Baca juga: Penghasil Batu Bara Terbesar Diterjang Banjir Bandang, Krisis Energi China Bisa Makin Buruk

India: mobil dan chip komputer

Produsen mobil terbesar di India, Maruti Suzuki, mengalami penurunan produksi, sebagian karena kekurangan pasokan chip komputer secara global.

Chip ini digunakan untuk mengatur sejumlah fitur seperti suplai mesin dan pengereman darurat.

Kekurangan tersebut didorong oleh gangguan terkait pandemi di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan.

Permintaan global untuk chip - yang juga digunakan di ponsel dan komputer - sudah meningkat sebelum pandemi, karena adopsi teknologi 5G.

Pergeseran kerja dari kantor ke kerja dari rumah menyebabkan peningkatan permintaan lainnya, karena orang membutuhkan laptop atau webcam untuk bekerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com