Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Kencing Sembarangan, Penonton Festival Ini Buat Sungai Tercemar Ekstasi

Kompas.com - 29/09/2021, 17:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Banyaknya penonton Festival Glastonbury yang kencing sembarangan disebut sebagai penyebab obat-obatan terlarang mencemari sungai yang mengalir melalui situs Somerset yang terkenal di Inggris barat daya.

Temuan itu berdasarkan hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Research awal bulan ini. Studi ini juga mengungkap potensi bahaya pada satwa liar karena pencemaran tersebut.

Baca juga: Karena Kawin Lari, Pria India Ini Dihukum Jilat Ludah dan Minum Kencing

Para peneliti di Universitas Bangor di Wales menemukan kadar kokain dan ekstasi tingkat tinggi di Sungai Whitelake, yang mengalir melalui Worthy Farm, tempat festival musik Glastonbury yang sangat populer dan biasanya menarik lebih dari 200.000 peserta.

Studi ini menemukan konsentrasi ekstasi empat kali lipat seminggu setelah festival 2019. Sementara konsentrasi kokain mencapai tingkat yang sebelumnya terbukti mempengaruhi siklus hidup belut Eropa, yang ada di sungai dan terancam punah.

Christian Dunn, seorang profesor ilmu lahan basah di Universitas Bangor, yang memimpin penelitian, mengatakan kepada CNN Selasa (28/9/2021) bahwa tingkat obat-obatan terlarang "cukup tinggi untuk digolongkan sebagai perusak lingkungan."

Meskipun dia menambahkan peringatan bahwa tingkat zat terlarang itu "menurun cukup cepat setelah festival Glastonbury selesai."

Dunn berkolaborasi dalam penelitian dengan mahasiswa Master Dan Aberg, yang bekerja bersama Daniel Chaplin, dari Pusat Bioteknologi Lingkungan, untuk mengukur tingkat obat-obatan terlarang di sungai sebelum, selama, dan setelah Festival Glastonbury terakhir pada 2019.

Orang-orang mendirikan tenda untuk menonton Festival Musik dan Seni Pertunjukan Glastonbury di Worthy Farm dekat desa Pilton di Somerset, Inggris Barat Daya, pada 1 Juli 2019. AFP PHOTO/OLI SCARFF Orang-orang mendirikan tenda untuk menonton Festival Musik dan Seni Pertunjukan Glastonbury di Worthy Farm dekat desa Pilton di Somerset, Inggris Barat Daya, pada 1 Juli 2019.

Baca juga: Ibu dan Anak Minum Air Kencing Sendiri karena Mengira Bisa Menyembuhkan Covid-19

Para peneliti mengatakan peningkatan kadar obat berasal dari pengunjung festival yang buang air kecil di tempat umum. Hal itu membuat bahan kimia akhirnya masuk ke sungai, dan terjadi sangat cepat dalam kondisi cuaca basah.

"Ini telah menyoroti fakta bahwa menghentikan buang air kecil di tempat umum sangat penting," kata Dunn.

"Tidak hanya untuk polutan tradisional, yang telah kita ketahui, tetapi untuk jenis polutan ini, yang baru kita sadari sekarang -- limbah farmasi, limbah obat-obatan terlarang -- ini penting. "

Dunn memuji pekerjaan yang dilakukan oleh festival untuk mengatasi masalah buang air kecil di tempat umum.

Namun, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi efek obat-obatan terlarang pada ekosistem.

"Kita harus mulai menyoroti bahaya narkoba ini kepada publik dan pengunjung festival dan berkata, 'lihat, alasan lain mengapa Anda tidak boleh kencing di tanah, pergi dan gunakan toilet, gunakanlah fasilitas,'" ujarnya.

Baca juga: Jalan-jalan ke Pantai untuk Kencing, Pria Mabuk Ini Tewas Dimakan Hiu

Para peneliti juga memantau Sungai Redlake di dekatnya, tetapi tidak menemukan perubahan signifikan dalam tingkat obat-obatan terlarang di sekitar waktu festival. Artinya, peningkatan itu secara langsung terkait dengan Festival Glastonbury.

Penyelenggara Festival Glastonbury mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CNN bahwa mereka memiliki "rejim pengambilan sampel saluran air yang menyeluruh dan sukses" - setuju dengan Badan Lingkungan - yang tidak menimbulkan kekhawatiran pada 2019.

Namun, Dunn mengatakan kepada CNN bahwa Badan Lingkungan "umumnya mencari hal-hal seperti amonia dan nitrat dan jenis polutan lainnya," dan bukannya obat-obatan terlarang.

"Kencing di tanah adalah sesuatu yang akan terus kami hindari di Festival mendatang. Kami juga tidak memaafkan penggunaan obat-obatan terlarang di Glastonbury," tambah pernyataan penyelenggara festival.

"Kami ingin melihat detail lengkap dari penelitian baru ini, dan akan sangat senang bekerja dengan para peneliti untuk memahami hasil dan rekomendasi mereka."

Baca juga: Politisi India Ini Mengaku Tak Kena Covid-19 karena Minum Kencing Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com