MANILA, KOMPAS.com – Filipina akan melonggarkan pembatasan virus corona di ibu kota, Manila, untuk merangsang geliat ekonomi.
Rencana yang diumumkan pada Selasa (14/9/2021) tersebut disampaikan meski ada rekor kasus dan peringatan dari WHO terhadap langkah tersebut.
Dalam rencana tersebut, restoran, gereja, dan salon kecantikan di Manila akan dibuka dengan kapasitas rendah mulai Kamis (16/9/2021) agar puluhan ribu orang kembali bekerja.
Baca juga: Filipina Mulai Uji Coba Penguncian Lokal Covid-19 di Ibu Kota meski Infeksi Masih TInggi
Juru Bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Harry Roque, menuturkan bahwa rencana tersebut dibuat untuk menyeimbangkan penanganan Covid-19 dan mempertimbangkan ekonomi.
“Kita harus berjuang untuk kesehatan dan ini hanya dapat diwujudkan dengan menyeimbangkan respons Covid-19 secara hati-hati dengan mempertimbangkan kesehatan rakyat dan kesehatan ekonomi bangsa,” kata Harry Roque.
Dalam sepekan terakhir, Filipina memecahkan rekor dengan melaporkan lebih dari 140.000 kasus akibat varian Delta yang sangat menular.
Sementara itu, perwakilan WHO di Filipina pada Selasa juga memperingatkan agar pemerintah tidak melonggarkan pembatasan.
Baca juga: Filipina Bersumpah Abaikan Hukum Maritim China yang Baru di Laut China Selatan
Sejauh ini, baru enam orang dari 10 orang di Manila yang sudah divaksinasi secara penuh sebagaimana dilansir AFP.
Pejabat WHO di Filipina, Rabindra Abeyasinghe, menuturkan kepada televisi pemerintah bahwa tingkat vaksinasi tersebut masih belum cukup untuk melonggarkan pembatasan.
“Jika ada peningkatan lebih lanjut dalam tingkat penularan saat ini, itu dapat menyebabkan sistem rumah sakit kewalahan. Itu sebabnya kita harus sangat berhati-hati dalam mengalibrasi bagaimana kita menanggapi situasi saat ini,” ujar Abeyasinghe.
Menurut rencana pelonggaran, orang yang sudah divaksinasi penuh bisa mendapat pelayanan di dalam ruangan untuk restoran dan salon kecantikan namun kapasitas maksimalnya 10 persen.
Baca juga: Filipina Akan Cabut Lockdown Manila meski Kasus Covid-19 Naik 2 Kali Lipat
Di tempat terbuka, kapasitasnya 30 persen dan tidak mensyaratkan vaksinasi penuh.
Gereja juga akan diizinkan untuk menampung 10 persen dari kapasitas. Tetapi kegiatan kelompok di dalam ruangan, termasuk yang menyebabkan kerumunan, tetap dilarang.
Penerapan pembatasan sejak awal pandemi telah membuat lebih dari dua juta pekerja di sektor makanan dan rekreasi di ibu kota saja, menurut Menteri Perdagangan Filipina Ramon Lopez.
Jutaan anak memulai tahun kedua pelajaran jarak jauh pekan ini di Filipina. Ini berarti sekolah masih tutup sejak awal pandemi.
Baca juga: Nakes Filipina Gelar Protes Tuding Pemerintah Abai di Tengah Lonjakan Varian Delta
Pada Selasa, sejumlah pejabat mengatakan bahwa ketika tingkat siaga dikurangi ke level terendah kedua, ruang kelas dapat dibuka kembali.
Pembukaan sekolah juga akan dibarengi dengan dibukanya sektor hiburan dalam ruangan dan acara sosial dengan kapasitas hingga 50 persen.
Sebelumnya, Duterte mengatakan bahwa negaranya tidak akan mampu lagi melakukan pembatasan bahkan lockdown.
Baca juga: Maju sebagai Cawapres Filipina, Duterte Dituding Takut kena Kasus Kriminal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.