Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

150 Lebih Anggota Taliban Kini Tempati Istana Mewah Mantan Wapres Afghanistan yang Ditinggalkan

Kompas.com - 12/09/2021, 07:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Lebih dari 150 pejuang Taliban secara resmi telah pindah ke istana mewah seorang pemimpin Afghanistan sekutu Amerika Serikat (AS) yang terkenal.

Menurut film dokumenter pendek yang baru dirilis oleh The New York Times, rumah itu milik Jenderal Abdul Rashid Dostum.

Dia adalah salah satu panglima perang paling kuat di Afghanistan dan mantan wakil presiden, salah satu di antara musuh yang paling ditakuti Taliban.

Dia melarikan diri ke Uzbekistan pada awal Agustus sebelum Taliban memasuki Kabul, menurut laporan Reuters.

Baca juga: Takut Kawin Paksa oleh Taliban, Banyak Keluarga Tinggalkan Afghanistan

Film dokumenter tersebut menunjukkan seorang anggota Taliban, Jawad Abuzar, memberikan tur dalam istana yang ditinggalkan, yang memiliki kolam renang dalam ruangan, gym, sauna, ruang uap, dan ruang permainan.

Saat Abuzar menunjukkan ruangan yang berbeda di istana mewah itu, dia mengatakan kepada Times: "Ini pertama kalinya saya melihat tempat seperti ini.”

“Meskipun saya tinggal di kota, saya melihat tempat seperti ini untuk pertama kalinya. Kami telah menghabiskan seluruh hidup kami di pegunungan dan gurun," kenangnya.

Politisi kami, orang kaya, dan orang kuat telah membangun rumah seperti itu dengan menumpahkan darah orang," tambahnya melansir Business Insider pada Sabtu (11/9/2021).

Baca juga: Bush Bela Keputusan Invasi Afghanistan pasca Serangan 9/11: Lindungi Rakyat Amerika

Video itu juga menunjukkan anggota Taliban bersenjatakan berdiri di dekat meja biliar, makan dan berdoa bersama, dan berjalan melalui Kabul saat mereka menunggu perintah dari pemerintah yang dibentuk awal pekan ini.

Marshal Dostum terlibat dalam perang di Afghanistan sejak zaman invasi Soviet. Dia dilaporkan mengirim sinyal ke Taliban, mengatakan tidak menolak negosiasi dengan mereka, menurut laporan First Post.

Baca juga: Pria Afghanistan Kembali Hidup “Bebas”, Sementara Perempuan Jarang Terlihat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com