Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hyundai Getol Kembangkan Mobil Berbahan Bakar Hidrogen

Kompas.com - 08/09/2021, 13:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com – Hyundai menyatakan pihaknya bakal terus menggenjot pengembangan teknologi hidrogen.

Hyundai juga berencana menawarkan mobil fuel cell alias mobil berbahan bakar hidrogen pada semua kendaraan komersialnya mulai 2028.

Rencana itu disampaikan pabrikan kendaraan asal Korea Selatan tersebut pada Selasa (7/9/2021) sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Inspirasi Energi: Menanti Hidrogen sebagai Sumber Energi di Masa Depan

Sebelumnya, Hyundai telah memelopori beredarnya mobil SUV fuel cell bernama Nexo di jalanan Eropa.

Kini, pabrikan tersebut menjanjikan harga mobil-mobil fuel cell-nya akan setara dengan mobil listrik pada 2030.

Hyundai juga menjanjikan bahwa harga mobil berteknologi fuel cell akan lebih murah hingga separuhnya pada 2023 daripada harga saat ini.

Baca juga: Genjot Kendaraan Berbahan Bakar Hidrogen, China Luncurkan Kebijakan Baru

“Tujuannya adalah membuat hidrogen siap digunakan untuk semua orang, segalanya, dan di mana pun,” kata Presiden Hyundai Euisun Chung dalam konferensi pers online pada Selasa.

“Kami bertujuan untuk membantu mendorong masyarakat hidrogen di seluruh dunia pada 2040,” sambung Euisun.

Selain itu, Hyundai mengumumkan bahwa pihaknya juga meluncurkan konsep mobil sport fuel cell bernama Vision FK.

Baca juga: Perusahaan China Ini Bakal Pasarkan Mobil Listrik di Eropa pada 2022

Vision FK dilengkapi dengan teknologi fuel cell dan baterai listrik, menjanjikan akselerasi antara 0 hingga 100 kilometer per jam dalam waktu kurang dari empat detik.

Selain itu, konsep ini juga menjanjikan jangkauan sejauh 600 kilometer.

Sementara sebagian besar industri otomotif berfokus pada pengembangan mobil listrik, Hyundai dan pesaingnya, Toyota, juga berfokus pada hidrogen.

Baca juga: Bill Gates dan Jeff Bezos Ikut Danai Perburuan Deposit Logam di Greenland untuk Mobil Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com