KOMPAS.com - Serial Netflix "Money Heist" tampaknya amat berjasa dalam mengenalkan sosok Salvador Dali.
Seniman ini dipakai jadi simbol topeng, yang menutupi para karakter penjahat saat melakukan perampokan.
Siapa sebenarnya sosok ini?
Baca juga: Jumpsuit Merah dan Topeng Dali di Money Heist, Punya Makna Revolusi?
Seperti sempat diulas Kompas.com, Salvador Dali adalah salah seorang seniman lukis bergaya surealisme yang paling banyak dikenal.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah lukisan berjudul "The Persistence of Memory".
Lukisan menampilkan gambar jam yang seolah meleleh dengan latar pemandangan padang tandus.
Surealisme, seperti yang dianut Dali, adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada pertengahan 1920-an, yang mempengaruhi seni lukis dan penulisan.
Karya-karya bergaya surealisme biasanya menampilkan unsur kejutan, yang tidak biasa, menggabungkan beberapa unsur yang saling tidak berkaitan tanpa alasan yang jelas.
Dan di antara para seniman surealis, Dali bisa dikatakan salah satu yang paling dikenal, bersama dengan Pablo Picasso juga Rene Magritte.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Salvador Dali, Pelukis Surealis asal Spanyol
Dali lahir di Figueres, Spanyol, pada 11 Mei 1904, dengan nama Salvador Felipe Jacinto Dali y Domenech.
Semasa kecil, Dali tinggal bersama sang ayah, Salvador Dali y Cusi, seorang pengacara kelas menengah, dan sang ibu, Felipa Domenech Ferres, di kediaman keluarga mereka di dekat perbatasan Perancis, di jalan setapak di Pegunungan Pyrenees.
Sejak kecil, Salvador Dali dikenal sebagai sosok anak yang dewasa sebelum waktunya dan juga cerdas.
Namun dia cenderung kerap emosi terhadap orangtua dan teman-teman sekolahnya.
Hal itu membawa Dali muda ke kehidupan sekolah yang kurang menyenangkan karena sering menjadi sasaran perbuatan usil dari teman-temannya.
Di rumah, sang ayah juga cukup keras terhadapnya, terlebih jika Dali berbuat kesalahan atau bertingkah aneh, dan tanpa ragu akan menghukumnya.
Baca juga: Makna Jumpsuit Merah dan Topeng Salvador Dali di Serial Money Heist
Sejak kecil, Dali telah menunjukkan bakat seninya. Dia sering membuat gambar yang rumit untuk anak seusianya.
Dari sinilah kedua orangtua Dali membangun sebuah studio untuk putra mereka sebelum dia memasuki sekolah seni.
Pada 1916, Dali dimasukkan ke sekolah menggambar di Colegio de Hermanos Maristas dan sebuah institut di Figueres, Spanyol.
Dali dikenal bukan sebagai siswa yang serius, namun lebih sering melamun dan dikenal dengan sikapnya yang eksentrik.
Dia sering mengenakan pakaian yang aneh dan memiliki rambut panjang.
Dali menemukan lukisan modern saat berlibur dengan keluarganya di Cadaques. Di sana juga dia bertemu dengan Ramon Pichot, seorang seniman lokal yang kerap mengunjungi Paris.
Tahun 1921, Dali menghadapi cobaan hidup pertamanya, dengan meninggalnya sang ibu, Felipa, karena kanker payudara. Kematian sang ibu membuat Dali sangat kehilangan.
Sementara sang ayah menikah lagi dengan saudara perempuan mendiang istrinya, atau bibi dari Dali. Hal itu membuat hubungannya dengan sang ayah kembali merenggang, meski Dali sangat menghormati bibinya.