Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Jepang Segera Nikahi Orang Biasa, Enggan Gelar Upacara Tradisional

Kompas.com - 02/09/2021, 15:47 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com – Putri Mako dari Jepang dikabarkan bakal menikah akhir tahun ini dengan kekasihnya, Kei Komuro, yang berasal dari kalangan orang biasa.

Kabar tersebut berembus baru-baru ini setelah rencana pernikahan keduanya tertunda selama beberapa tahun lamanya karena sejumlah faktor.

Keduanya dikabarkan memutuskan untuk menikah tanpa upacara tradisional dan menolak tunjangan dari Kekaisaran Jepang.

Baca juga: Tunangan Selesaikan Masalah Utang, Pernikahan Putri Mako Bisa Digelar

Tunjangan tersebut biasanya diberikan kepada bangsawan wanita yang menikah dengan keluarga kekaisaran.

Tidak diketahui pasti berapa tunjangan yang diberikan. Namun media lokal menyebutkan, tunjangan itu bisa mencapai 137 juta yen (Rp 17,7 miliar).

Melansir The Straits Times, Kamis (2/9/2021), setelah menikah keduanya akan pindah ke Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan peraturan Kekaisaran Jepang, Putri Mako yang merupakan Keponakan Kaisar Naruhito akan kehilangan gelarnya setelah menikah dengan yang bukan keturunan bangsawan.

Baca juga: Sebelum Nikahi Putri Mako, Calon Suami Diminta Selesaikan Urusan Utang

Sebelumnya, ibu Komuro dikabarkan meminjam uang dari mantan tunangannya dan tidak bisa mengembalikannya.

Setelah kabar tersebut berembus, kisah cinta kedua pasangan ini diterpa cobaan karena keluarga kerajaan memegang standar yang ketat dan mendapat sorotan publik.

Pasangan itu lantas menunda pernikahan mereka dan Komuro pindah ke AS untuk melanjutkan sekolah hukum.

Ayah Putri Mako, Putra Mahkota Jepang Pangeran Akishino yang merupakan adik Kaisar Naruhito, sebelumnya mengatakan bahwa dia mendukung pernikahan putrinya tersebut.

Baca juga: Jepang Temukan Partikel Hitam di Dalam Botol Vaksin Covid-19 Moderna

Setelah kabar pernikahan tersebut berembus, tanggapan orang-orang masih terbelah. Beberapa bahkan mengatakan, pernikahan tersebut masih terlalu dini untuk digelar.

"Saya pikir sangat sedikit orang Jepang yang dapat merayakan pernikahan ini dari lubuk hati mereka. Saya sangat khawatir dengan Putri Mako," tulis pengguna Twitter asal Jepang.

Namun, tak sedikit pula yang memuji tekad pasangan itu melangsungkan pernikahan.

Media Jepang Mainichi Shimbun bahkan menulis bahwa keinginan pasangan yang kuat akan membuahkan hasil.

"Ini adalah keputusan yang dibuat Putri Mako, berjuang hidupnya. Hebat," tulis pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Kalah 104 Kali Berturut-turut, Pesumo Jepang Ini Akhirnya Pensiun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com