Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bendera Matahari Terbit Jepang Sarat Kontroversi?

Kompas.com - 01/09/2021, 15:03 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Berbicara tentang Japan's Rising Sun atau bendera matahari terbit Jepang, tentu menimbulkan banyak polemik.

Ini bisa jadi sama seperti mengibarkan bendera konfederasi Amerika--sama-sama kontroversialnya.

Dilansir Guardian, Jepang punya bendera nasional mereka, yakni bola merah yang berpusat di atas putih.

Baca juga: Korsel Kecam Pengibaran Bendera Matahari Terbit di Olimpiade 2020

Namun, simbol matahari terbit berbeda. Bola merah dengan 16 sinar merah, secara teknis adalah bendera militer.

Dari tahun 1870 hingga akhir perang dunia kedua, itu adalah bendera perang kekaisaran Jepang.

Sejak tahun 1954, versi terbaru dari matahari terbit telah menjadi panji angkatan laut Jepang, yang dikenal sebagai Pasukan Bela Diri Maritim Jepang.

Korea Selatan pun membandingkan bendera matahari terbit Jepang sama dengan bendera swastika Nazi.

Korea Selatan memang berada di bawah kekuasaan Jepang dari tahun 1910 hingga 1945.

Inilah yang membuat bendera itu memiliki semacam luka lama yang tersisa.

Baca juga: Asal-usul Lambang Swastika di Bendera Nazi

Bagi kalangan kanan Jepang, mengibarkan bendera matahari terbit merupakan bagian dari upaya kolektif untuk membersihkan sejarah agresi kekaisaran Jepang selama perang dunia kedua.

Itu muncul dalam literatur promosi dan di situs web kelompok seperti Zaitokukai, yang anggotanya berbaris dengan tanda-tanda bertuliskan, "Orang Korea harus dibantai!", dan Nippon Kaigi, yang menghitung mantan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe, di antara anggotanya.

Mereka menggambarkan perang dunia kedua di Asia sebagai “perang suci pembebasan”.

Dengan memeluk bendera, para pengikut menandakan keyakinan mereka bahwa Jepang harus bangga dengan sejarah militer mereka, termasuk kekejaman.

Mereka mencoba membangkitkan kehormatan atas upaya perang yang gagal di negara itu, seperti halnya orang Amerika yang berpegang teguh pada bendera Konfederasi.

Tidak seperti swastika Nazi, simbol matahari terbit memiliki jaminan hukum, di bawah undang-undang kebebasan berbicara Jepang.

Namun, hal itu menyebabkan kerugian yang disengaja bagi mereka yang menderita akibat perang, serta keturunan mereka.

Baca juga: Taliban Ganti Bendera Afghanistan, yang Lama Jadi Simbol Perlawanan Warga

Tidak mengherankan pemerintah Korea Selatan sempat mengajukan keberatan terhadap bendera tersebut, jelang Olimpiade Tokyo digelar.

Hal ini berbulan-bulan menjadi kebuntuan diplomatik yang saling melemahkan antara Tokyo dan Seoul.

Tak hanya Korselya mengalami kekerasan seruoa di bawah simbol itu, tapi juga China, Singapura, Filipina, Myanmar, sampai Indonesia di mana jutaan orang menjadi korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com