Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Beri Jaminan ke Barat Akan Biarkan Semua yang Memenuhi Syarat Tinggalkan Afghanistan

Kompas.com - 30/08/2021, 13:07 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KABUL, KOMPAS.com - Para pemimpin dunia menerima jaminan dari Taliban bahwa warga negara asing dan mereka yang memiliki otorisasi untuk keluar dari Afghanistan akan bebas pergi, dengan meningkatnya ketegangan dan pertumpahan darah di Kabul.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Ledakan Bom di Afghanistan | Pengganti Kim Jong Un

Pada Minggu (29/8/2021) pasukan AS melancarkan serangan militer terhadap kendaraan yang dikatakan membawa "beberapa pembom bunuh diri", dari afiliasi ISIS-K yang berencana menyerang bandara Kabul.

Menurut laporan, ada banyak korban jiwa, termasuk anak-anak. AS mengatakan sedang "menilai kemungkinan" membunuh atau melukai warga sipil dalam serangan udara itu.

Kepada Guardian, sejumlah besar warga Inggris mengatakan terus menunggu di bandara dengan harapan diselamatkan, meskipun ada ancaman teror dan semua pasukan Inggris sudah pergi pada akhir pekan.

Mereka mengirim rekaman video beberapa orang yang memegang paspor Inggris dan memohon bantuan.

Warga Afghanistan yang putus asa telah diberitahu untuk menyeberangi perbatasan ke negara-negara tetangga, untuk menghindari pengambilalihan Taliban.

Baca juga: Serangan Drone AS ke ISIS-K Ternyata Juga Tewaskan 3 Bocah Afghanistan

Zona aman Kabul

Pada Senin (29/8/3032), dewan keamanan PBB diperkirakan akan membahas jaminan Taliban, yang terungkap dalam sebuah pernyataan pada Minggu (29/8/2021) malam.

Jaminan itu diberikan setelah memburuknya kekhawatiran atas nasib ribuan warga Afghanistan dengan hubungan barat.

Perancis dan Inggris diperkirakan akan mengajukan resolusi darurat dewan keamanan PBB. Isinya menyerukan agar pemerintah Afghanistan baru mendukung zona aman di bandara Kabul, untuk memungkinkan upaya evakuasi berlanjut, kata Emmanuel Macron.

Namun, sumber Whitehall mengklaim komentar presiden Perancis itu “prematur”.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (29/8/2021) oleh pemerintah Inggris bersama dengan AS dan lebih dari 90 negara lain, dipastikan bahwa Taliban mengatakan siapa pun yang ingin meninggalkan negara itu dapat melakukannya, meskipun janji rezim akan disambut dengan skeptis.

Pernyataan bersama itu mengatakan: “Kami telah menerima jaminan dari Taliban bahwa semua warga negara asing dan setiap warga negara Afghanistan dengan izin perjalanan dari negara kami akan diizinkan untuk melanjutkan dengan cara yang aman dan tertib ke titik keberangkatan dan perjalanan ke luar negeri.”

Baca juga: China Minta AS dan Dunia “Membimbing secara Positif” Afghanistan di Bawah Taliban

Pengakuan rezim

Pekan lalu, Taliban menyebabkan gelombang kejut dengan bergerak untuk mencegah warga Afghanistan meninggalkan negara itu. Mereka menyatakan rute ke bandara Kabul hanya terbuka untuk orang asing.

Pasukan Barat mencoba mengevakuasi warga Afghanistan yang telah mendukung operasi asing. Pasalnya, ada ketakutan mereka dan keluarganya disiksa dan dibunuh karena bekerja dengan kekuatan barat selama perang 20 tahun.

Jaminan terbaru Taliban adalah bagian dari negosiasi yang rumit ketika rezim baru berusaha untuk bekerja dengan pemerintah asing.

Johnson mengatakan pada Minggu (29/8/2021) bahwa jika rezim menginginkan pengakuan diplomatik dan dana bantuan, mereka harus memastikan "jalan yang aman" bagi mereka yang ingin pergi.

Dominic Raab, menteri luar negeri Inggris, diperkirakan akan menggunakan pertemuan sesama mitra G7 dan NATO pada Senin (30/8/2021), untuk menekankan pentingnya memastikan Taliban mendukung komitmen mereka.

Itu terutama untuk memungkinkan perjalanan yang aman bagi warga negara asing, dan agar warga Afghanistan diizinkan untuk memasuki negara ketiga.

Baca juga: Tak Pernah Tampil di Publik, di Mana Pemimpin Tertinggi Taliban Sembunyi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com