KABUL, KOMPAS.com - Sebuah rekaman video yang baru-baru ini diunggah di media sosial menunjukkan tentara Taliban dengan perlengkapan militer ikonik milik AS- Helikopter Black Hawk - yang dikemudikan di bandara Kandahar.
Pesawat multiguna dengan empat baling-baling ini sekadar meluncur di landasan, tapi aktivitas itu mengirim pesan pada dunia: Taliban bukan lagi sekelompok tentara urakan yang memeluk senapan serbu Kalashnikov di truk pikcup yang sudah rusak.
Di tempat lain, sejak kejatuhan Kabul pada 15 Agustus ke tangan kelompok garis keras Islam ini, foto-foto tentara Taliban memamerkan sejumlah persenjataan dan kendaraan buatan AS tersebar.
Baca juga: Taliban Akui Pemimpin Tertingginya Ada di Afghanistan, Segera Tampil ke Publik
Video reportingly shows #Taliban captured Kunduz airport with #Afghanistan Air Force Mi-35 Hind attack helicopter pic.twitter.com/u7jZJdR800
— Joseph Dempsey (@JosephHDempsey) August 11, 2021
Beberapa dari mereka terlihat dengan perlengkapan tempur lengkap di unggahan media sosial, dan tak bisa dibedakan dari pasukan khusus lain yang ada di seluruh dunia. Tak ada jenggot panjang, atau pakaian tradisional salwar kameez, dan tentu saja tak ada senjata yang berkarat.
Mereka menyita persenjataan tersebut setelah pasukan dari Pasukan Pertahanan dan Keamanan Aghanistan (Ands) menyerahkan satu per satu kota ke tangan Taliban.
Sejumlah unggahan di media sosial mengatakan, hal ini membuat Taliban menjadi satu-satunya kelompok ekstremis yang memiliki angkatan udara.
Per akhir Juni lalu, angkatan udara pemerintah Afghanistan tercatat mengoperasikan 167 pesawat, termasuk helikopter serbu, menurut laporan Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (Sigar) yang berbasis di AS.
Sebuah gambar, sejak enam hari peralihan kekuasaan ke tangan Taliban, menunjukkan lima pesawat - setidaknya dua helikopter MI-17, dua Black Hawks (UH-60) dan helikopter ketiga yang bisa jadi UH-60, menurut Angad Singh, pakar penerbangan militer di Observer Research Foundation yang berbasis di Delhi.
Ini artinya sejumlah pesawat di sana telah diterbangkan ke luar negeri, atau dipindahkan ke pangkalan udara lainnya.
Taliban juga merebut sembilan pangkalan udara Afghanistan lain, termasuk di antaranya yang berada di Herat, Khost, Kunduz, dan Mazar-i-Sharif — tapi masih belum jelas berapa banyak pesawat yang telah mereka sita, karena citra satelit tak tersedia dari bandara-bandara ini.
Baca juga: Militer AS Serang Kendaraan ISIS-K yang Penuh Bahan Peledak di Kabul dengan Pesawat Tak Berawak
Pasukan Taliban dan media lokal juga mengunggah gambar-gambar pesawat yang disita, dan pesawat tak berawak dari bandara-bandara tersebut. Sejumlah situs independen juga telah menemukan geo-lokasi sejumlah pesawat.
Tapi ada juga tanggapan bahwa sejumlah pesawat itu telah diterbangkan ke luar Afghanistan, sebelum negara itu diambil alih oleh pasukan Taliban.
Analisis citra satelit yang diambil pada 16 Agustus dari bandara Termez Uzbekistan menunjukkan lebih dari dua lusin helikopter, termasuk MI-17, MI-25, Black Hawks dan juga sejumlah pesawat A-29 serta C-208, menurut pakar penerbangan di Delhi yang enggan disebutkan namanya.