KOMPAS.com - Kondisi keamanan di Afghanistan terus memanas minggu ini, di tengah upaya evakuasi yang dilakukan sejumlah negara dan ancaman teror dari kelompok ekstremis ISIS-K.
Puncaknya pada Kamis (26/8/2021), dengan meledaknya dua bom bunuh diri di bandara kabul, yang dilaporkan menewaskan seratus lebih warga Afghanistan dan belasan tentara AS.
Kabar lain datang dari Korea Utara, yang sedang waswas soal kondisi kesehatan Kim Jong Un. Muncul desas-desus bahwa sudah ada orang yang ditugaskan untuk mencari penggantinya.
Berikut rangkuman berita internasional terpopuler dari kanal Global Kompas.com, dalam kabar dunia sepekan edisi Senin (23/8/2021) hingga Minggu (29/8/2021).
Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Runtuhnya Pemerintah Afghanistan | Janji Taliban dalam Konpers Pertamanya
Baku tembak dilaporkan pecah di Gerbang Utara bandara Kabul, Afghanistan, pada Senin (23/8/2021).
Insiden tersebut melibatkan orang-orang bersenjata tak dikenal, pasukan negara-negara Barat, dan penjaga Afghanistan.
Baku tembak itu meletus ketika ribuan warga Afghanistan dan orang asing memadati bandara, berusaha melarikan diri dari kekuasaan Taliban.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: Para Warlord Ternama Afghanistan Berniat Negosiasi dengan Taliban
Seorang pendeta di Afrika tewas setelah dia minta dikubur hidup-hidup dalam upayanya meniru kebangkitan Yesus Kristus.
James Sakara, pastor di Gereja Kristen Zambia, yakin bahwa dia bisa meniru kisah Yesus yang bangkit setelah tiga hari dimakamkan.
Karena itu, gembala di Gereja Zion Chidiza tersebut mengeklaim kepada jemaatnya bahwa dia akan kembali setelah tiga hari dikubur.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Wanita China Kuno “Korbankan Diri” agar Dikubur Bersama Kekasihnya dalam “Kunci Cinta Abadi”
Semua pekerja wanita Afghanistan diharuskan tinggal di rumah sementara oleh Taliban, sampai sistem yang tepat ditetapkan, untuk memastikan keamanan mereka.
"Ini benar-benar prosedur sementara," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers di Kabul pada Selasa (24/8/2021), seperti diwartakan BBC pada Rabu (25/8/2021).
Saat ini, sudah sembilan hari Taliban mengambil penuh kekuasaan negara, yang dicurigai akan menerapkan kembali aturan Islam versi keras yang pernah mereka lakukan sebelum digulingkan pada 2001.