TOKYO, KOMPAS.com - Setelah kasus Poly Network dengan Mr White Hat, pencurian uang kripto juga terjadi di Jepang dengan nilai hampir 100 juta dollar AS (Rp 1,44 triliun).
Liquid, perusahaan transaksi mata uang kripto asal Jepang yang berbasis di Tokyo, pada Jumat (20/8/2021) mengumumkan bahwa aset mereka dicuri 97 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun)
Kejanggalan sudah dirasakan Liquid pada Kamis (19/8/2021), ketika mendeteksi akses ilegal dari beberapa dompet kripto yang mereka kelola.
Baca juga: Misteri Hilangnya Rp 8,8 Triliun Uang Kripto, Dikembalikan Hacker dengan Pesan Aneh
Kasus ini kemudian dibantu dilacak oleh Elliptic, perusahaan yang berada di London.
Menurut analisis Elliptic, ada lebih dari 97 juta dollar AS dalam cryptoassets telah diterima oleh akun yang diidentifikasi Liquid sebagai milik pencuri.
"Para penyelidik kami juga membantu Liquid melacak dana yang dicuri," tambah Elliptic dalam unggahan blog yang dikutip AFP.
Pencurian uang kripto di Jepang ini terjadi setelah pekan lalu peretas mencuri aset senilai 613 juta dollar AS (Rp 8,8 triliun), dari perusahaan transaksi mata uang kripto, Poly Network.
Si pencuri secara bertahap mengembalikan uang itu, dan mengeklaim motifnya untuk menguak kelemahan sistem keamanan Poly Network. Perbuatan seperti itu dikenal dengan istilah White Hat atau Topi Putih.
Baca juga: Mr White Hat, Pencuri Kripto Rp 8,8 Triliun, Kembalikan Semua Curiannya
Liquid berkata, mereka telag menangguhkan penarikan uang kripto untuk sementara guna menilai dampak serangan itu, tetapi perdagangan terus berlanjut.
Mata uang kripto melonjak popularitasnya sebagai aset dalam beberapa tahun terakhir, terlepas dari volatilitas dan kekhawatiran terhadap dampak lingkungan, karena untuk memperdagangkannya butuh listrik dalam jumlah besar.
Bitcoin, Ethereum, dan mata uang digital lainnya menggunakan teknologi bernama blockchain untuk mencatat setiap transaksi.
Pencuri mata uang kripto biasanya memindahkan dana melalui banyak akun yang berbeda-beda, terkadang sampai ratusan ribu transaksi, untuk menutupi jejak.
Baca juga: Rampok Kripto Rp 8,8 Triliun, Mr White Hat Ditawari Jadi Petinggi Perusahaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.