KABUL, KOMPAS.com – Wakil Presiden Pertama Afghanistan Amrullah Saleh mengumumkan bahwa dirinya adalah presiden sementara yang sah pada Selasa (17/8/2021).
Pengumuman tersebut disampaikan Saleh setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu ketika Taliban merebut Kabul pada Minggu (15/8/2021).
Melansir Reuters, dia mengaku masih berada di Afghanistan. Namun keberadaannya secara pasti masih belum diketahui.
Baca juga: Sederet Janji Taliban: Hormati Hak Perempuan hingga Takkan Jadi Sarang Teroris
Sebelumnya, Saleh sempat mengatakan bahwa dirinya bangga dengan angkatan bersenjata Afghanistan.
Kala itu, dia juga mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memperkuat perlawanan terhadap Taliban.
Namun rupanya, negara tersebt jatuh ke tangan Taliban dalam hitungan hari, jauh lebih cepat dari perhitungan Amerika Serikat (AS).
Dalam serangkaian twit yang dia unggah pada Selasa, Saleh mengatakan bahwa adalah sebuah kesia-siaan untuk mendebat keputusan Presiden AS Joe Biden.
Baca juga: 3 Hari Kuasa Taliban di Afghanistan: 640 Orang Jejali Pesawat AS, Milisi Berpatroli di Jalanan
Pasalnya, Biden terus berkukuh dan mempertahankan keputusannya ihwal menarik pasukan AS dari Afghanistan.
Dia meminta rakyat Afghanistan untuk menunjukkan bahwa Afghanistan bukanlah Vietnam.
Video-video warga Afghanistan yang berebut naik pesawat militer AS ketika hendak lepas landas membangkitkan kenangan situasi yang hampir mirip dengan Vietnam.
Sebuah foto pada 1975 menujukkan, orang-orang yang mencoba naik helikopter di Saigon selama penarikan pasukan AS dari Vietnam.
Saleh mengatakan, rakyat Afghanistan tak kehilangan semangat dan mampu melihat ke depan, tidak seperti AS dan NATO.
“Peringatan yang tidak berguna sudah selesai, bergabunglah dengan kelompok perlawanan," ujar Saleh.
Saleh juga menyatakan bahwa dia tidak akan pernah mau tunduk di hadapan Taliban.
Dia menegaskan tidak akan mengkhianati Ahmad Shah Massoud, pemimpin Aliansi Utara yang dibunuh oleh dua mata-mata Al Qaeda sebelum serangan 11 September 2001 di AS.
Baca juga: AS Ajukan Syarat ke Taliban jika Pemerintahannya di Afghanistan Ingin Diakui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.