Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dilanda Gampa 7,2 Magnitudo, Haiti Diterjang Badai Tropis Grace

Kompas.com - 18/08/2021, 11:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Haiti yang dilanda gempa bumi pada Sabtu (14/8/2021), kini diguyur hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Tropis Grace, sehingga menyusahkan pekerjaan tim penyelamat.

Pada saat gempa terjadi, puluhan ribu orang Haiti kehilangan rumah, sehingga tinggal sementara di pengungsian dengan tenda terpal.

Saat Badai Tropis Grace membawa hujan deras di Haiti, itu menjadi masalah baru bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Haiti Capai 1.419 Orang, Bencana Alam Lain Mengancam

Gempa 7,2 magnitudo pada Sabtu itu sedikitnya mengakibatkan 1.419 orang tewas, lebih dari 6.900 orang terluka, dan beberapa orang hilang yang tidak diketahui angkanya.

Pada Senin (16/8/2021), para petugas penyelamat berusaha menggali puing-puing dalam upaya yang putus asa dapat menemukan korban dalam kondisi selamat di tengah hujan lebat.

Hujan lebat membuat tanah menjadi lumpur yang membuat mereka yang tertimbun tanah lebih sulit diselamatkan, seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (17/8/2021).

Menurut Pusat Badai Nasional AS (NHC), pada Selasa (17/8/2021) pukul 06.00 GMT, Badai Tropis Grace melanda sebelah barat kota Les Cayes, dan bergerak lebih jauh ke barat menuju Jamaika.

Baca juga: Nyaris 1.300 Orang Tewas dalam Gempa Haiti, Atlet dan Tokoh Dunia Kirim Doa dan Janji Bantuan

NHC sebelumnya telah memperkirakan bahwa Badai Tropis Grace dapat membuang curah hujan hingga 25 cm di daerah yang terkena dampak terburuk. Dikhawatirkan banjir tersebut bisa memicu terjadinya tanah longsor.

Di Twitter, badan perlindungan sipil Haiti mendesak "wilayah tetangga yang ruangnya tidak terpengaruh" untuk membantu melindungi orang-orang terlantar.

Bagian barat daya Haiti tampaknya mengalami kerusakan terparah akibat gempa, terutama di sekitar kota Les Cayes.

Sejumlah rumah, gereja, sekolah, adalah di antara bangunan yang hancur karena gempa. Sementara, sejumlah rumah sakit kewalahan menangani korban dan kekurangan pasokan peralatan kesehatan untuk merawat mereka.

Baca juga: Korban Tewas akibat Gempa Kuat di Haiti Capai 1.297 Jiwa

Rumah sakit ketakutan bangunan runtuh

Cukup sulit untuk merawat orang yang selamat dari bencana alam, karena rumah sakit itu sendiri berada di bawah ketakutan akan runtuh, sehingga membuat semuanya menjadi lebih sulit.

Rumah sakit Les Cayes Ofatma dianggap sangat tidak aman jadi mereka merawat para pasien di luar.

Di bawah tenda darurat dan pepohonan, digambarkan para pasien mengusir lalat di atas ranjang rumah sakit mereka di antara pasien lain yang berteriak kesakitan.

Seorang pasien wanita, Elsy, baru saja bangun saat gempa 7,2 magnitudo itu terjadi pada Sabtu (14/8/2021). Putranya mengalami patah tulang yang serius di kakinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com