Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastor Katolik Ini Dibunuh Imigran Rwanda yang Ditolongnya

Kompas.com - 10/08/2021, 17:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Seorang pastor Katolik di Perancis dibunuh oleh imigran asal Rwanda yang ditolong setelah bebas dari penjara.

Pembunuhan itu dilaporkan terjadi di Saint-Laurent-sur-Sevre, sebuah kota yang berlokasi di Vendee, sebelah barat Perancis.

Laporan setempat menyatakan si pembunuh, Emmanuel Abayisenga, datang ke kantor polisi dan mengeklaim dia sudah membunuh Bapa Olivier Maire.

Baca juga: Gelar Doa Bersama, 3 Pastor Ditangkap Junta Militer Myanmar

Imigran berusia 40 tahun itu kemudian ditangkap, dan aparat bergegas menuju ke lokasi kejadian di mana mereka menemukan jenazah Maire.

Abayisenga tiba di "Negeri Anggur" pada 2013 dan mengajukan suaka pengungsi. Pada Juli 2020, dia ditangkap karena membakar katedral di Nantes.

Dia tergabung menjadi relawan keuskupan setempat, dan mendapat tugas untuk mengunci katedral, dilansir Irish Times Senin (9/8/2021).

Abayisenga mengakui dia sengaja membakar gereja sehingga mendapatkan pengawasan ketat dari kepolisian setempat.

Dia sempat dimasukkan rumah sakit jiwa pada 20 Juni sampai 29 Juli 2021. Selama masa perawatan, Bapa Maire membantunya masuk ke biara.

"Pastor berusia 60 tahun itu menerima tersangka ke tempatnya begitu keluar dari penjara," kata sumber penyidik setempat dikutip Daily Mirror.

Baca juga: Jatuh Cinta, Seorang Pastor di Italia Mengundurkan Diri

Isu politik

Begitu kabar pembunuhan Bapa Maire beredar, pemimpin sayap kanan "Negeri Anggur" Marine Le Pen berkicau di Twitter.

"Di Perancis, Anda bisa menjadi alien ilegal, membakar Katedral Nantes, tidak pernah dideportasi, hingga membunuh pastor," sindirnya.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin merespons ucapan Le Pen dengan memberikan penjelasan mengapa Abayisenga tak bisa dideportasi.

Baca juga: 5 Pastor dan 2 Biarawati Diculik di Haiti, Pelaku Minta Tebusan Rp 14 Miliar

"Orang asing ini tak bisa diusir karena dia berada dalam pengawsan yudisial meski sudah perintah deportasi," kata Darmanin.

Darmanin juga menyindir bagaimana Le Pen yang tidak memberikan belasungkawa atas kematian Bapa Maire, namun malah sibuk mengecam pemerintah.

Meski begitu, pengadilan setempat sempat menerbitkan tiga surat deportasi, masing-masing pada 2016. 2017, dan 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com