Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pastor Katolik Ini Dibunuh Imigran Rwanda yang Ditolongnya

Pembunuhan itu dilaporkan terjadi di Saint-Laurent-sur-Sevre, sebuah kota yang berlokasi di Vendee, sebelah barat Perancis.

Laporan setempat menyatakan si pembunuh, Emmanuel Abayisenga, datang ke kantor polisi dan mengeklaim dia sudah membunuh Bapa Olivier Maire.

Imigran berusia 40 tahun itu kemudian ditangkap, dan aparat bergegas menuju ke lokasi kejadian di mana mereka menemukan jenazah Maire.

Abayisenga tiba di "Negeri Anggur" pada 2013 dan mengajukan suaka pengungsi. Pada Juli 2020, dia ditangkap karena membakar katedral di Nantes.

Dia tergabung menjadi relawan keuskupan setempat, dan mendapat tugas untuk mengunci katedral, dilansir Irish Times Senin (9/8/2021).

Abayisenga mengakui dia sengaja membakar gereja sehingga mendapatkan pengawasan ketat dari kepolisian setempat.

Dia sempat dimasukkan rumah sakit jiwa pada 20 Juni sampai 29 Juli 2021. Selama masa perawatan, Bapa Maire membantunya masuk ke biara.

"Pastor berusia 60 tahun itu menerima tersangka ke tempatnya begitu keluar dari penjara," kata sumber penyidik setempat dikutip Daily Mirror.

Isu politik

Begitu kabar pembunuhan Bapa Maire beredar, pemimpin sayap kanan "Negeri Anggur" Marine Le Pen berkicau di Twitter.

"Di Perancis, Anda bisa menjadi alien ilegal, membakar Katedral Nantes, tidak pernah dideportasi, hingga membunuh pastor," sindirnya.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin merespons ucapan Le Pen dengan memberikan penjelasan mengapa Abayisenga tak bisa dideportasi.

"Orang asing ini tak bisa diusir karena dia berada dalam pengawsan yudisial meski sudah perintah deportasi," kata Darmanin.

Darmanin juga menyindir bagaimana Le Pen yang tidak memberikan belasungkawa atas kematian Bapa Maire, namun malah sibuk mengecam pemerintah.

Meski begitu, pengadilan setempat sempat menerbitkan tiga surat deportasi, masing-masing pada 2016. 2017, dan 2019.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/10/172254170/pastor-katolik-ini-dibunuh-imigran-rwanda-yang-ditolongnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke