Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Sukses China Tangani Varian Delta, Bisakah Indonesia Tiru?

Kompas.com - 30/07/2021, 22:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China, seperti juga di negara lain, sedang menghadapi tugas sulit menghadapi virus corona varian Delta, yang lebih cepat menular.

Tapi China dianggap berhasil dalam menahan penularannya, karena Pemerintah China cepat bertindak dengan melakukan sebanyak sembilan juta tes di Nanjing hanya dalam waktu beberapa hari saja.

China relatif berhasil menanggulangi pandemi dibandingkan beberapa negara besar lain sejak dimulainya pandemi di kota Wuhan akhir tahun 2019.

Baca juga: Covid-19 Varian Delta Timbulkan Lonjakan Kasus di 3 Provinsi China

Beberapa daerah di China mendapatkan penularan dari kedatangan warga dari luar negeri, namun situasi berhasil ditangani dengan baik dalam hitungan pekan atau bahkan hari.

Banyak negara di Asia sudah menerapkan pembatasan, termasuk lockdown serta pembatasan lainnya, namun langkah yang dilakukan China dinilai yang paling terkoordinir dan paling ketat.

China dianggap berhasil menahan bertambahnya kasus varian Delta, dengan melihat angka penularan baru hari Kamis kemarin (29/7/2021) sebanyak 24 kasus, turun dari 31 kasus di hari Rabu.

Laboratorium darurat untuk testing Covid-19 di sebuah stadion olahraga di Nanjing ketika munculnya kasus baru.XINHUA/LI BO via AP via ABC INDONESIA Laboratorium darurat untuk testing Covid-19 di sebuah stadion olahraga di Nanjing ketika munculnya kasus baru.
Tes yang banyak jadi bagian penting

Media pemerintah China mengatakan kasus Covid-19 dari varian Delta di Nanjing mungkin sudah terjadi sejak 10 Juli, meski kasus pertama baru dilaporkan pekan lalu.

Kebanyakan kasus positif yang muncul dari gelombang tes pertama di Nanjing berasal dari kawasan pemukiman tidak jauh dari Bandara Internasional Lukou, yang sekarang sudah ditutup.

Zhang Nuo, seorang warga Nanjing, mengatakan ia terpaksa membatalkan perjalanan bersama keluarganya ke Beijing minggu ini karena lockdown.

"Bila mereka menutup seluruh kota tidak ada yang bisa saya lakukan, kami semua mengerti mengapa ini harus dilakukan dan tidak seorang pun mau virus ini menyebar ke mana-mana," kata Zhang, seorang ibu yang memiliki putri berusia enam tahun.

Melakukan tes dengan cepat dalam jumlah besar saat ada kasus penularan baru sudah jadi hal yang biasa dilakukan China sejak awal pandemi.

Pemerintah China dengan cepat mengerahkan sumber daya, staf, lab, dan meminta jutaan warga dites tanpa mendapat banyak penolakan.

Baca juga: Covid-19 di China: Penularan di Nanjing Paling Luas Setelah Wuhan

Tapi tetap ada saja kendalanya.

"Semuanya cepat sekali. Pemerintah mengumumkan adanya kasus, dan pengelola perumahan kami kemudian mengatakan semua harus dites," katanya kepada ABC.

"Mereka kemudian memfasilitasi tes, namun di tempat tes suasananya kacau."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com