WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Taliban disebut memiliki momentum strategis dalam melancarkan serangan besar-besaran di Afghanistan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepal Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark Milley pada Rabu (21/7/2021).
Kendati demikian, Milley menggarisbawahi bahwa kemenangan kelompok pemberontak tersebut masih jauh dari kata pasti.
Baca juga: Ada Serangan Roket, Presiden Afghanistan Tetap Lanjutkan Shalat Id
Dia menambahkan, Taliban menguasai sekitar setengah dari 400 distrik di Afghanistan. Namun, tidak ada satu pun distrik yang diduduki tersebut berpenduduk padat.
Sementara itu, pasukan keamanan Afghanistan mengonsolidasikan pasukan mereka untuk melindungi pusat-pusat kota besar.
"Mereka mengambil pendekatan untuk melindungi penduduk, dan sebagian besar penduduk tinggal di ibu kota provinsi dan ibu kota (Afghanistan) Kabul," kata Milley.
Meski tentara Afghanistan dilatih dan diperlengkapi oleh AS, dan personelnya diperkirakan jauh melebihi jumlah Taliban, Milley mengatakan itu tidak cukup untuk memenangi konflik di negara tersebut.
Baca juga: Latihan Militer, Rusia Kerahkan Tank ke Dekat Perbatasan Afghanistan
"Dua pengganda tempur yang paling penting sebenarnya adalah kemauan dan kepemimpinan,” kata Miller.
“Dan ini akan menjadi ujian sekarang dari kemauan dan kepemimpinan rakyat Afghanistan, pasukan keamanan Afghanistan dan pemerintah Afghanistan," sambung Miller.
Setelah pernarikan pasukan AS dan sekutunya dari Afghanistan, Taliban melalukan serangan cepat di seluruh negeri.
Mereka berhasil menduduki distrik-distrik dan merebut penyeberangan perbatasan yang penting.
Baca juga: Serangan Roket Jatuh Dekat Istana Presiden Afghanistan Saat Shalat Idul Adha
Keberhasilan mereka menguji moral tentara Afghanistan. Apalagi, jumlah pasukan yang gugur sudah cukup banyak.
Komentar Milley muncul beberapa jam setelah Taliban mengatakan bahwa mereka dalam mode “mempertahankan diri” selama hari raya Idul Adha, tanpa mengumumkan gencatan senjata.
Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok pemberontak ini kerap mengumumkan gencatan senjata saat hari raya Islam.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan, Taliban membuktikan bahwa mereka tidak memiliki keinginan dan niat untuk berdamai.
Baca juga: Barat Satukan Suara Desak Taliban Akhiri Serangan Kejam di Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.