Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Internasional Desak Taliban Hentikan Serangan di Afghanistan

Kompas.com - 19/07/2021, 14:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com – Lebih dari 12 misi diplomatik di Afghanistan mendesak Taliban untuk mengakhiri serangannya di seluruh negeri.

Pernyataan itu ditandatangani oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan lebih dari belasan misi diplomatik lainnya di Kabul.

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah delegasi Afghanistan dan perwakilan Taliban memulai pembicaraan damai di Qatar.

Baca juga: Putri Dubes Afghanistan untuk Pakistan Diculik dan Disiksa, Kabul Murka

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat mendukung penyelesaian kekerasan sebagaimana dilansir AFP.

"Serangan Taliban bertentangan langsung dengan klaim mereka untuk mendukung penyelesaian yang dirundingkan," bunyi pernyataan itu.

"Ini telah mengakibatkan hilangnya banyak nyawa warga Afghanistan yang tidak bersalah,” tambah pernyataan tersebut.

Pada Minggu (18/7/2021) malam waktu setempat, delegasi Afghanistan dan perwakilan Taliban merilis pernyataan bersama yang berbunyi perlunya mencapai solusi yang adil.

Baca juga: Pemimpin Taliban Nyatakan Dukung Penyelesaian Konflik Afghanistan

Saat pembicaraan sedang berlangsung, pemimpin tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada merilis pernyataannya sendiri.

Dalam rilisnya itu, dia menyatakan sangat mendukung penyelesaian politik di Afghanistan meski Taliban terus melanjutkan serangannya di seluruh negeri.

Meski demikian, pernyataan pemimpin Taliban itu secara khusus tidak menyebutkan seruan resmi untuk gencatan senjata.

Pernyataan itu juga dikeluarkan menjelang hari raya Idul Adha.

Baca juga: Delegasi Afghanistan-Taliban Bertemu Lagi Bahas Pembicaraan Damai

Selama bertahun-tahun, Taliban kerap mengumumkan serangkaian gencatan senjata sementara selama hari raya Islam.

Awalnya, gencatan senjata ini menggelorakan harapan untuk pengurangan kekerasan yang lebih besar.

Tetapi, kelompok itu dikritik karena menggunakan gencatan senjata sementara untuk memperkuat milisi mereka.

Hal tersebut memungkinkan mereka dapat melancarkan serangan yang lebih destruktif terhadap pasukan keamanan Afghanistan setelah gencatan senjata berakhir.

Baca juga: Afghanistan Klaim Pakistan Beri Bantuan kepada Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com