Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kudeta dan Revolusi, Apa Perbedaan Mendasarnya?

Kompas.com - 14/07/2021, 16:55 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Kudeta, menurut Encyclopaedia Britannica, adalah penggulingan pemerintahan yang ada secara tiba-tiba disertai kekerasan oleh sekelompok kecil orang.

Kudeta berasal dari bahasa Perancis "Coup d'etat" atau coup. Mengutip Wiktionary, Coup d'etat secara harfiah berarti pukulan terhadap suatu negara atau "a sudden blow or strike to a state".

Sedangkan menurut KBBI, kudeta adalah perebutan kekuasaan (pemerintahan) dengan paksa.

Mengudeta adalah melakukan perebutan kekuasaan dengan paksa dan tidak secara sah.

Baca juga: Kudeta Brumaire Napoleon Bonaparte 1779, Kudeta Pertama di Dunia?

Prasyarat utama kudeta adalah kendali atas semua atau sebagian angkatan bersenjata, polisi, dan elemen militer lainnya.

Secara informal, istilah kudeta terkadang digunakan untuk merujuk pada pengambilalihan atau kemenangan, bukan hanya di bidang pemerintahan tetapi juga perusahaan.

Lalu, apa perbedaan kudeta dengan revolusi?

Melansir Kiddle, terdapat perbedaan antara kudeta dan revolusi.

Revolusi biasanya membutuhkan banyak orang untuk mengambil alih kekuasaan. Sejumlah besar orang harus membuat perubahan sosial, ekonomi, dan politik.

Sedangkan kudeta dapat dilakukan oleh segelintir orang. Bahkan, satu orang pun dapat memulai kudeta.

Contohnya, Idi Amin yang bisa menguasai tentara dan melakukan Kudeta Uganda pada 1971.

Baca juga: Beredar Kabar Ada Kudeta terhadap Kim Jong Un

Kudeta adalah pergantian kekuasaan dari atas.

Hal ini hanya menghasilkan pergantian tiba-tiba dari pejabat pemerintah yang terkemuka.

Tidak seperti revolusi, kudeta jarang mengubah kebijakan sosial dan ekonomi fundamental suatu negara.

Kudeta juga tidak secara signifikan mendistribusikan kembali kekuasaan di antara kelompok politik yang bersaing di dalamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com