Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Maju Dukung Afghanistan Lawan Taliban Saat Pasukan AS Ditarik Mundur

Kompas.com - 11/07/2021, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - China ambil alih dukungan untuk pemerintah Afghanistan melawan Taliban, setelah pasukan AS dan NATO dalam proses menarik seluruh pasukan mereka.

China juga meminta "kerja sama trilateral" dengan Pakistan dan Afghanistan.

"China bersama dengan Pakistan bersedia melanjutkan dukungan untuk semua pihak di Afghanistan untuk mencari solusi politik melalui dialog serta rekonsiliasi etnis dan perdamaian jangka panjang," ujar Menteri Luar Negeri China Wang Yi seperti yang dikutip dari South China Morning Post pada Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Afghanistan Dalam Bayang-bayang Taliban, Kejadian 1989 Bisa Terulang

Wang mengeluarkan pernyataan tersebut dalam pidato yang menandai 70 tahun kerja sama diplomatik dengan Pakistan.

"(China dan Pakistan) perlu mempertahankan perdamaian regional bersama. Masalah di Afghanistan adalah tantangan praktis yang dihadapi China dan Pakistan," ujar Wang.

“Mendorong penguatan komunikasi antar negara-negara yang memiliki kepentingan yang relevan akan secara efektif membantu mengendalikan banyaknya risiko keamanan di Afghanistan, serta mencegah perluasan terorisme internasional dan regional, sehingga stabilitas regional dapat dipertahankan,” kata Wang.

Baca juga: Terkait Covid-19, UEA Larang Pelancong dari Indonesia dan Afghanistan Masuk

Melansir The Economic Times pada Kamis (8/7/2021), Wang mengatakan harus ada lebih banyak dorongan untuk "kerja sama trilateral" dengan meningkatkan keterlibatan Afghanistan dalam Koridor Ekonomi China-Pakistan, bagian utama dari Belt and Road Initiative.

China telah meningkatkan diplomasinya dengan Pakistan dan Afghanistan setelah pasukan AS dan NATO menarik diri dari Afghanistan.

Sementara pasukan Barat hampir menyelesaikan penarikan pasukan mereka, Taliban telah membuat kemajuan pesat dengan merebut banyak distrik utara negara itu.

Baca juga: Tentara AS Pergi, Afghanistan Minta Bantuan Rusia, China, dan India

Beijing berusaha untuk membangun kebijakan Afghanistan, diduga untuk melindungi kepentingannya, terutama keamanan provinsi Xinjiang yang bergejolak, yang berbatasan dengan Afghanistan.

Pengamat mengatakan kekhawatiran China muncul karena militan Muslim Uyghur dari Xinjiang memiliki Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM), separatis yang bergabung dengan Negara Islam (IS) atau Daesh dan terlibat dalam perang saudara di Suriah.

China dalam beberapa bulan terakhir telah membantah tuduhan genosida dan kekejaman terhadap Muslim Uyghur di Xinjiang oleh AS, Uni Eropa, dan organisasi hak asasi manusia internasional.

Baca juga: Pentagon Akui Situasi Keamanan Afghanistan Memburuk Ketika Pasukan AS Mulai Ditarik

Sementara itu, Negari Panda itu telah mengevakuasi 210 warganya dari Afghanistan dalam penerbangan carteran.

Lima puluh dua dari warga China yang dievakuasi telah dinyatakan positif Covid-19, menurut laporan media resmi negara pada Kamis.

Pesawat itu membawa warga negara China dari Kabul ke Wuhan, di mana mereka diperiksa Covid-19.

Baca juga: Tentara Afghanistan Kisahkan Ditinggal Komandan Kabur saat Diserang Taliban

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com