Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Maju Dukung Afghanistan Lawan Taliban Saat Pasukan AS Ditarik Mundur

BEIJING, KOMPAS.com - China ambil alih dukungan untuk pemerintah Afghanistan melawan Taliban, setelah pasukan AS dan NATO dalam proses menarik seluruh pasukan mereka.

China juga meminta "kerja sama trilateral" dengan Pakistan dan Afghanistan.

"China bersama dengan Pakistan bersedia melanjutkan dukungan untuk semua pihak di Afghanistan untuk mencari solusi politik melalui dialog serta rekonsiliasi etnis dan perdamaian jangka panjang," ujar Menteri Luar Negeri China Wang Yi seperti yang dikutip dari South China Morning Post pada Kamis (8/7/2021).

Wang mengeluarkan pernyataan tersebut dalam pidato yang menandai 70 tahun kerja sama diplomatik dengan Pakistan.

"(China dan Pakistan) perlu mempertahankan perdamaian regional bersama. Masalah di Afghanistan adalah tantangan praktis yang dihadapi China dan Pakistan," ujar Wang.

“Mendorong penguatan komunikasi antar negara-negara yang memiliki kepentingan yang relevan akan secara efektif membantu mengendalikan banyaknya risiko keamanan di Afghanistan, serta mencegah perluasan terorisme internasional dan regional, sehingga stabilitas regional dapat dipertahankan,” kata Wang.

Melansir The Economic Times pada Kamis (8/7/2021), Wang mengatakan harus ada lebih banyak dorongan untuk "kerja sama trilateral" dengan meningkatkan keterlibatan Afghanistan dalam Koridor Ekonomi China-Pakistan, bagian utama dari Belt and Road Initiative.

China telah meningkatkan diplomasinya dengan Pakistan dan Afghanistan setelah pasukan AS dan NATO menarik diri dari Afghanistan.

Sementara pasukan Barat hampir menyelesaikan penarikan pasukan mereka, Taliban telah membuat kemajuan pesat dengan merebut banyak distrik utara negara itu.

Beijing berusaha untuk membangun kebijakan Afghanistan, diduga untuk melindungi kepentingannya, terutama keamanan provinsi Xinjiang yang bergejolak, yang berbatasan dengan Afghanistan.

Pengamat mengatakan kekhawatiran China muncul karena militan Muslim Uyghur dari Xinjiang memiliki Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM), separatis yang bergabung dengan Negara Islam (IS) atau Daesh dan terlibat dalam perang saudara di Suriah.

China dalam beberapa bulan terakhir telah membantah tuduhan genosida dan kekejaman terhadap Muslim Uyghur di Xinjiang oleh AS, Uni Eropa, dan organisasi hak asasi manusia internasional.

Sementara itu, Negari Panda itu telah mengevakuasi 210 warganya dari Afghanistan dalam penerbangan carteran.

Lima puluh dua dari warga China yang dievakuasi telah dinyatakan positif Covid-19, menurut laporan media resmi negara pada Kamis.

Pesawat itu membawa warga negara China dari Kabul ke Wuhan, di mana mereka diperiksa Covid-19.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/11/060023170/china-maju-dukung-afghanistan-lawan-taliban-saat-pasukan-as-ditarik

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke