Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Terbaru: Banyak Wadah Plastik di Dunia Terkontaminasi Bahan Kimia Berbahaya

Kompas.com - 09/07/2021, 20:10 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Banyak wadah dan botol plastik di dunia terkontaminasi dengan PFAS beracun.

Data baru yang dilansir Guardian menunjukkan, zat berbahaya itu mungkin larut ke dalam makanan, minuman, produk perawatan pribadi, obat-obatan, produk pembersih, dan barang-barang lainnya.

PFAS atau Fluorosurfactants adalah kelas bahan kimia buatan manusia yang meliputi PFOA, PFOS, dan GenX.

Bahan kimia ini dapat terakumulasi dalam tubuh dari waktu ke waktu dan telah dikaitkan dengan berbagai macam penyakit.

Baca juga: Punya Sampah Plastik? Bisa Ditukar Jadi Merchandise di Mesin ini

Sulit untuk mengatakan dengan tepat berapa banyak wadah plastik yang terkontaminasi dan apa artinya bagi kesehatan konsumen.

Regulator dan industri melakukan sangat sedikit pengujian atau pelacakan. Sampai pada tahun ini,
Environmental Protection Agency atau Badan Perlindungan Lingkungan AS menemukan bahwa bahan kimia tersebut larut ke dalam pestisida nyamuk.

Bahkan, salah satu perusahaan plastik AS melaporkan bahwa mereka melakukan "fluorinasi”, atau secara efektif menambahkan PFAS ke dalam 300 juta kontainer pada 2011.

Penemuan baru yang dilansir Guardian, juga menunjukkan bahwa senyawa tersebut jauh lebih banyak ditemukan di mana-mana daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Baca juga: Waspadai, Minum dari Gelas Plastik Ganggu Kekebalan Tubuh

Wadah plastik berfluorinasi, terutama yang digunakan dengan makanan, mungkin merupakan titik paparan baru terhadap PFAS.

“Fluorinasi digunakan untuk wadah makanan plastik, wadah kosmetik, intinya ada dalam segala hal,” kata Tom Neltner, seorang ilmuwan senior di National Resources Defense Fund.

“Ini fakta yang sangat mengganggu,” tambahnya.

PFAS, terdiri dari sekitar 9.000 senyawa. Digunakan untuk membuat produk seperti pakaian dan karpet, tahan terhadap air, noda, dan panas.

Mereka disebut "bahan kimia selamanya" karena mereka tidak terurai secara alami dan dapat terakumulasi pada manusia.

Baca juga: Menperin Pastikan Pabrik Daur Ulang Botol Plastik Veolia-Danone Penuhi Standar Food Grade

Bahan kimia tersebut terkait dengan kanker, cacat lahir, penyakit hati, penyakit tiroid, sampai penurunan jumlah sperma.

PFAS juga memicu penyakit ginjal, penurunan kekebalan, dan berbagai masalah kesehatan serius lainnya.

Sebuah studi University of Toronto pada 2011 juga menunjukkan bahwa bahan kimia ini dapat larut di wadah plastik bervolume tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com