Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak dalam Kebakaran Pabrik Makanan di Bangladesh, 52 Orang Tewas

Kompas.com - 09/07/2021, 19:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

DHAKA, KOMPAS.com - Kebakaran hebat di pabrik makanan di Bangladesh, membuat banyak pekerja berhamburan menyelamatkan diri dan menewaskan setidaknya 52 orang yang tejebak di dalam.

Melansir Al Jazeera pada Jumat (9/7/2021), kebakaran terjadi di pabrik di Rupganj, sebuah pabrik di 25 km timur dari ibu kota Dhaka, pada Kamis (8/7/2021) sore waktu setempat dan terbakar hampir 24 jam.

Polisi dan saksi mata mengatakan bahwa kebakaran di pabrik Hashem Food and Beverage di Rupganj terjadi sekitar 17.00.

Baca juga: Gelombang Panas Kanada Picu 170 Titik Kebakaran

"Setelah api terkendali, kami mencari dan menyelamatkan orang di dalam. Kemudian, kami dapat mengkonfirmasi korban lebih lanjut, jika ada," ujar juru bicara pemadam kebakaran Debashish Bardhan.

Sekitar 52 orang ditemukan tewas, 30 orang terluka, ratusan kerabat putus asa, dan para pekerja lainnya menunggu dengan cemas, ketika para petugas penyelamat membawa keluar tubuh-tubuh manusia dari gedung yang terbakar.

Polisi awalnya mengatakan, total 3 orang meninggal, tetapi jumlahnya meningkat ketika pemadam kebakarn mencapai lantai atas dan mulai membawa puluhan jasad pekerja yang terjebak.

Baca juga: Israel Kebakaran akibat Serangan Balon Pembakar dari Gaza

Para korban hangus ditumpuk dalam armada ambulans yang didatangkan untuk membawa mereka ke kamar mayat rumah sakit terdekat,di tengah teriakan sedih dan air mata orang-orang yang menonton di sekitar gedung.

Dinu Moni Sharma, kepala pemadam kebakaran Dhaka, mengatakan kebakaran terjadi karena bahan kimia dan plastik yang sangat mudah terbakar telah ditimbun di dalamnya.

Polisi mengatakan bahwa banyak dari mereka yang terluka melompat dari lantai atas gedung. Sementara, tidak jelas berapa banyak orang yang terjebak di dalam.

Baca juga: Gelombang Panas Kanada Sebabkan 90 Persen Desa Lytton Kebakaran

Mohammad Saiful, seorang pekerja pabrik yang lolos dari kebakaran, mengatakan ada puluhan orang di dalam saat kobaran api merambat.

“Di lantai 3, gerbang di kedua tangga ditutup. Rekan lain mengatakan ada 48 orang di dalam. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada mereka,” kata Saiful.

Mamun, pekerja lain, mengatakan dia dan belasan pekerja lainnya berlari ke atap setelah kebakaran terjadi di lantai dasar dan asap hitam menutupi seluruh pabrik makanan itu.

“Petugas pemadam kebakaran menurunkan kami dengan menggunakan tali,” katanya kepada wartawan.

Baca juga: Dukun Santet Tepergok Petugas Damkar, Berawal dari Tetangga Mengira Ada Kebakaran

Saat kepulan asap mengepul dari gedung pabrik, ratusan orang yang putus asa berkumpul di luar untuk mengetahui kabar terbaru dari kerabat mereka. Salah satunya adalah Nazrul Islam.

“Kami datang ke sini karena keponakan saya tidak menerima panggilan telepon kami untuk sementara waktu. Dan sekarang telepon tidak berdering sama sekali. Kami khawatir,” katanya.

Kebakaran sering terjadi di Bangladesh karena lemahnya penegakan aturan keselamatan.

Pada Februari 2019, 70 orang tewas ketika kobaran api melanda beberapa blok apartemen di Dhaka.

Baca juga: Sekolah Bela Diri di China Kebakaran, 18 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com