Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2,3 Ton Kembang Api Meledak Saat Dijinakkan, 17 Orang Luka-luka

Kompas.com - 04/07/2021, 07:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Sedikitnya 17 orang terluka pada Rabu malam (30/6/2021), akibat 2,3 ton kembang api ilegal meledak saat dijinakkan tim penjinak bom Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

Insiden terjadi saat tim memindahkan bahan peledak rakitan yang disita, bersama ribuan kilogram kembang api ilegal, kata para ofisial kepada AFP.

Ledakan itu meledakkan bagian atas truk penjinak bom, dan mengepulkan bola api di langit Los Angeles selatan, menurut sebuah video dari saluran lokal.

Baca juga: Diduga “Dibantai” Kembang Api, Ratusan Burung Mati Penuhi Jalan Roma Setelah Pesta Tahun Baru

Pada konferensi pers, Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) Michael Moore mengatakan, 10 petugas yang merespons dan tujuh warga sipil mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa akibat ledakan.

Namun ledakan merusak rumah dan memecahkan kaca-kaca jendela di permukiman itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KompasTV (@kompastv)

Dia menambahkan, tidak diketahui pasti mengapa ada bencana besar dari penyitaan itu.

"Kendaraan ini seharusnya bisa menghancurkan material itu dengan aman," katanya.

"Protokol terus dijalankan, tetapi sesuatu terjadi di kendaraan penahanan itu yang seharusnya tidak terjadi dan kami tidak tahu mengapa."

Kronologi ledakan

Moore menerangkan, petugas sedang menanggapi panggilan tentang kembang api ilegal di kediaman pribadi.

Di sana mereka menemukan kotak kembang api kelas komersial ditumpuk setinggi 8-10 kaki (2,4-3 meter), dan diperkirakan beratnya hingga 2,3 ton yang disimpan di teras.

Saat mengeluarkan kembang api, petugas menemukan bahan peledak rakitan yang terbuat dari kaleng soda dan sekering sederhana, lanjut Moore.

Perangkat tersebut dipindai dan dipindahkan ke truk penahanan yang dirancang khusus, dan diledakkan sekitar pukul 18.40 waktu setempat.

Baca juga: Pipa Gas Pecah di Teluk Meksiko, Api Warna Jingga Menjalar di Lautan

Wwarga di rumah yang menyimpan bahan peledak, Arturo Cejas (27), ditangkap dan didakwa dengan kepemilikan alat perusak.

Polisi juga akan menuntutnya dengan tuduhan membahayakan anak, setelah menemukan saudara laki-lakinya yang berusia 10 tahun di tempat yang sama.

"Kami mengetahui bahan peledak ini diperoleh dari luar negara bagian dan diangkut ke sini, untuk tujuan dijual kembali kepada masyarakat dan tetangga saat liburan Empat Juli ini," kata Moore.

Los Angeles sedang meluncurkan program pembelian kembali kembang api menjelang liburan, dengan harapan dapat menghentikan penjualan ilegal dan penggunaan bahan peledak terlarang.

Tahun lalu LAPD, mengatakan telah menyita lebih dari empat ton kembang api.

Baca juga: Pabrik Pesawat Iran Meledak Setelah Dituduh Pendukung Hamas oleh Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com