Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngobrol Langsung dengan Awak China di Luar Angkasa, Xi Jinping Puja-puji Astronotnya

Kompas.com - 23/06/2021, 22:04 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping memuji kinerja tiga astronot yang membangun stasiun luar angkasa China yang pertama, saat berbicara dengan mereka melalui tautan video pada Rabu (23/6/2021).

Menurutnya, program luar angkasa China itu merupakan pembukaan "cakrawala baru" dalam upaya umat manusia untuk menjelajahi kosmos.

Baca juga: Serba-serbi Museum CPC: Rumah Spiritual Partai Komunis China

Ketiga astronot China meluncur dengan roket Long March-2F dari gurun Gobi China barat laut Kamis lalu (17/6/2021).

Mereka berlabuh sekitar tujuh jam kemudian di stasiun ruang angkasa China, di mana mereka akan menghabiskan tiga bulan ke depan.

Peluncuran misi awak pertama China dalam hampir lima tahun adalah masalah prestise besar bagi “Negeri Tirai Bambu”.

Adapun saat ini, Beijing bersiap untuk menandai peringatan 100 tahun Partai Komunis China, yang berkuasa pada 1 Juli dengan kampanye propaganda besar-besaran.

"Membangun stasiun luar angkasa China adalah tonggak penting untuk tujuan penerbangan luar angkasa," kata Xi dari Pusat Kontrol Penerbangan Dirgantara Beijing dalam komunikasi itu melansir AFP.

"Ini akan menjadi kontribusi yang membuka cakrawala baru untuk penggunaan ruang angkasa secara damai bagi umat manusia. Anda adalah perwakilan dari pejuang yang tak terhitung jumlahnya di era baru penerbangan luar angkasa China," tambahnya dalam obrolan yang disiarkan televisi.

Baca juga: China Klaim Sudah Beri Satu Miliar Dosis Vaksin Covid-19 pada Warganya


Untuk mempersiapkannya, para kru melakukan lebih dari 6.000 jam pelatihan, termasuk melakukan ratusan jungkir balik bawah air dengan peralatan luar angkasa penuh.

Xi bertanya kepada para astronot tentang kesehatan dan kondisi kerja mereka. Dia pun mengatakan bahwa mereka ada di hati orang-orang China.

Tang Hongbo, yang pertama kali menjadi astronot, mengatakan bahwa dia telah beradaptasi dengan lingkungan tanpa gravitasi.

"Makanan dan minuman, kesehatan dan kondisi kerja semuanya baik-baik saja," katanya.

"Kami telah melakukan panggilan video dengan keluarga. Rumah kami di luar angkasa sangat hangat dan nyaman."

Komandan misi ini adalah Nie Haisheng. Dia merupakan seorang pilot angkatan udara yang dihormati di Tentara Pembebasan Rakyat, dan telah berpartisipasi dalam dua misi luar angkasa.

Dua anggota lainnya juga dari militer.

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China, astronot China, dari kiri; Tang Hongbo, Nie Haisheng, dan Liu Boming memberi hormat dari modul inti stasiun ruang angkasa China Tianhe selama percakapan video dengan Presiden China Xi Jinping, Rabu, 23 Juni 2021. AP PHOTO/ YUE YUEWEI Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China, astronot China, dari kiri; Tang Hongbo, Nie Haisheng, dan Liu Boming memberi hormat dari modul inti stasiun ruang angkasa China Tianhe selama percakapan video dengan Presiden China Xi Jinping, Rabu, 23 Juni 2021.

Baca juga: “Armada Hantu” Iran Jual Minyak Pasar Gelap ke China untuk Biayai Program Nuklir Rahasianya

"Setelah mengambil bagian dalam dua misi luar angkasa, saya merasa bahwa kali ini, misinya lebih besar dan itu adalah kehormatan tertinggi," kata astronot Liu Boming.

"Kami akan melakukan dua (spacewalk) dan ... serangkaian pengujian peralatan teknologi."

Menurut program luar angkasa China, Badan antariksa China merencanakan total 11 peluncuran hingga akhir tahun depan.

Peluncuran itu termasuk tiga misi awak lagi yang akan mengirimkan dua modul lab untuk memperluas stasiun 70 ton, bersama dengan persediaan dan anggota awak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com