Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Filipina: Tangkap Pelancong dengan Tes Covid-19 Palsu

Kompas.com - 18/06/2021, 11:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MANILA, KOMPAS.com – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, orang yang bepergian dengan hasil tes swab PCR palsu seharusnya ditangkap dan dikenakan sanksi.

Pernyataan tersebut disampaikan Duterte dalam briefing minguan yang disiarkan televisi pada Senin (14/6/2021) sebagaimana dilansir Coconuts.

Baca juga: Orang Termiskin di Filipina Makan Pagpag dari Tempat Sampah untuk Bertahan Hidup

Duterte melontarkan pernyataan tersebut setelah muncul beberapa laporan yang menyebutkan beberapa pelancong terbukti membawa hasil tes swab PCR palsu di beberapa lokasi.

Di Boracay, sebuah pulau eksotis di Filipina, sebanyak empat pelancong ditangkap karena membawa hasil tes swab PCR palsu pekan ini.

“Mohon periksa ini dua kali, apakah Anda memiliki hasil tes asli atau tidak,” kata Duterte.

Baca juga: WHO Nyatakan Filipina Bebas Polio Lagi, Setelah Wabah Muncul Kembali pada 2019

“Tangkap mereka yang membawa tes palsu dan tegakkan kepatuhan protokol kesehatan yang ketat di pariwisata lokal,” sambung Duterte.

Dalam kesempatan yang sama, Duterte menyatakan dukungannya terhadap gerakan bagi-bagi sembako dan sayuran kepada warga lokal.

Namun, Duterte juga memperingatkan bahwa mereka harus tetap mengikuti protokol kesehatan supaya tidak menjadi super spreader.

Baca juga: Tradisi Tato Tubuh di Filipina, Tukang Tatonya Berusia 100 Tahun

“Sebenarnya, saya salut kepada orang-orang di balik ini (gerakan bagi-bagi sembako dan sayuran) dan mereka yang mencetuskannya,” ujar Duterte.

“Tapi tolong baca aturannya dulu. Pastikan aturan itu dipatuhi,” imbuh Duterte.

Baca juga: Duterte Larang Menteri Filipina Bahas Laut China Selatan di Depan Umum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com