MANILA, KOMPAS.com - Di kehidupan yang semakin modern, masih banyak orang-orang tidak mampu dari berbagai penjuru dunia. Berbagai cara mereka lakukan untuk bertahan hidup.
Ada kelompok orang miskin melakukan kejahatan untuk menghidupi dirinya dan orang yang ia dicintai.
Selain itu, ada juga kelompok orang miskin yang berusaha bertahan hidup dengan cara yang lebih naas.
Baca juga: Saingi China, Ini Rencana Negara G7 Bantu Negara Berkembang dan Miskin
Orang-orang termiskin di Filipina memakan sisa makanan yang telah dibuang, yang disebut pagpag.
Menurut Inovasi Sosial dan Inklusi untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, pagpag digambarkan sebagai hidangan penting bagi kelompok termiskin dari yang miskin di Filipina.
Kelompok masyarakat termiskin Filipina membuat pigpag untuk mengatasi sendiri krisi kelaparan yang sedang terjadi di negaranya, seperti yang dilansir dari World of Buzz pada Senin (14/6/2021).
Baca juga: Warga Desa Miskin Panen Harta Karun di Pesisir Pantai Venezuela: Ini Agenda Tuhan
Istilah "pagpag" ini berasal dari bahasa tagalog, yang arti harfiahnya adalah tindakan mengibaskan kotoran dan debu pada sesuatu.
Bagi orang termiskin di Filipina, pagpag adalah istilah masakan dari sisa-sisa bahan makanan yang telah dibuang ke tempat sampah atau di pusat pembuangan sampah, yang diolah oleh kelompok orang-orang termiskin di Filipina.
Mereka mengais bahan makanan atau daging buangan dari tempat sampah, kemudian dicuci, dimasak, untuk dimakan. Sebagian ada yang menjualnya sebagai makanan pokok di kalangan mereka.
Baca juga: Digeruduk Militer, Warga Kota Miskin Myanmar Kabur Naik Pikap dan Truk
Berdasarkan laporan dari India Today, sekantong pagpag dapat dijual dengan harga antara 20 peso (sekitar Rp 6.000) hingga 30 peso (sekitar Rp 9.000).
Dalam upaya untuk dapat makan dan bertahan hidup, mereka terpaksa mempertaruhkan kesehatan dan nyawa mereka.
Biasanya disinfektan akan disemprotkan pada sisa makanan sebelum dibuang ke pusat pembuangan. Jika kandungan disinfektan dikonsumsi, itu menyebabkan kematian.
Baca juga: Bantu Warga Miskin, Kota di India Bakal Sediakan ATM Beras
Komisi Anti-Kemiskinan Nasional (NAPC) telah berbagi informasi risiko mengkonsumsi pagpag.
“Anda tidak dapat melihat bakteri, Anda tidak dapat melihat seberapa kotor makanan itu, hanya dengan melihatnya. Pagpag tidak bergizi. Bisa dikatakan pasti berdampak pada terhambatnya pertumbuhan pada anak," kata seorang pejabat teknis senior NAPC, Cristopher Sabal.
"Selain itu, mereka akan berisiko tertular penyakit kritis seperti hepatitis A, kolera, tipus,” ujarnya tentang risiko yang dapat dihadapi orang-orang termiskin Filipina yang biasa mengkonsumsi pagpag.
Baca juga: Ingat Masa Lalunya Pernah Miskin, Pria Ini Lunasi Tagihan Listrik 114 Rumah di Sekitarnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.