Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Terus Bermutasi, Akankah Muncul Varian Maha Kuat?

Kompas.com - 14/06/2021, 21:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Jelas bahwa saat ini kita berurusan dengan virus yang lebih mudah menyebar - mungkin dua kali lebih cepat - dari versi yang muncul di Wuhan pada akhir 2019.

Varian Alfa, pertama kali teridentifikasi di Kent, Inggris, menunjukkan lompatan jauh dalam kemampuannya untuk menular. Sekarang varian Delta, pertama kali ditemukan di India, melompat lebih jauh lagi.

Ini berarti evolusi sedang terjadi.

Baca juga: Menkes Inggris: Virus Corona Varian Delta 40 Persen Lebih Menular

Jadi apakah kita akan terus mendapatkan varian-varian baru yang semakin sulit diatasi? Ataukah ada batasan pada seberapa ganas virus corona bisa bermutasi?

Penting untuk mengingat perjalanan virus ini. Ia telah melompat dari spesies yang sama sekali berbeda - kerabat dekatnya ada pada kelelawar - ke manusia.

Ibaratnya Anda memulai pekerjaan baru: Anda kompeten, tetapi belum matang. Varian pertama virus corona sudah cukup mampu untuk memulai pandemi, namun sekarang ia belajar sambil bekerja.

Ketika virus melompat ke manusia, "sangat jarang mereka sudah dalam keadaan sempurna," kata Profesor Wendy Barclay, virolog dari Imperial College London. "Mereka menetap dahulu, dan setelah itu berkembang."

Ada contoh beberapa virus, ujarnya, dari pandemi flu sampai Ebola, yang melompat ke manusia kemudian menyebar dengan cepat.

Jadi seberapa jauh virus corona bisa berevolusi?

Cara termudah untuk membandingkan kemampuan penyebaran virus secara biologis ialah dengan angka reproduksi atau R.

Angka itu adalah jumlah rata-rata orang yang ditulari seseorang yang terinfeksi virus jika tidak ada dari orang-orang tersebut yang kebal dan melakukan langkah-langkah pencegahan infeksi.

Baca juga: Tsunami Corona India Belum Terkendali, Dikhawatirkan Jadi Ancaman Dunia

Contohnya, angka R 1 berarti satu orang yang terinfeksi menularkan virusnya ke rata-rata satu orang lainnya.

Angka R virus corona sekitar 2,5 ketika pandemi dimulai di Wuhan dan bisa sampai 8,0 untuk varian Delta, menurut para pakar pemodelan di Imperial College.

BBC INDONESIA BBC INDONESIA
"Virus ini kerap membuat kami terkejut. Ini jauh lebih buruk dari yang kita takutkan," kata Dr Aris Katzourakis, yang mempelajari evolusi virus di Universitas Oxford.

"Fakta bahwa dua kali muncul garis keturunan (Alpha dan kemudian Delta) hanya dalam 18 bulan, dan masing-masing 50 persen lebih mudah menular, adalah perubahan yang sangat besar."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com