Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kapel Tua Terkecil di Dunia dari Kepulauan Channel

Kompas.com - 13/06/2021, 16:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

SAINT ANDREW, KOMPAS.com - Pergi ke Guernsey, Kepulauan Channel dapat mengintip kapel tua terkecil di dunia, yang berukuran panjang 4 meter dan lebar 2,7 meter.

Tempat ibadah itu terletak di Les Vauxbelets, St Andrew berukuran mini, tapi cantik dihiasi ratusan keping pecahan tembikar warna-warni yang memberikan kesan seperti di dunia sihir.

Kerang mutiara berwarna-warni juga tersebar di sekitar bagian luar dan dalam kapel tua mini ini. Bagian dalam kerang mutiara yang halus menjadi berkilauan di bawah sinar matahari.

Baca juga: Natal, Kisah Tentang Iman dan Kesuburan di Kapel Goa Susu Betlehem

Melansir Metro.co.uk pada Sabtu (12/6/2021), saat melangkah ke kapel mini ini, pengunjung akan disuguhi sensasi rasa tenang dan tenteram, tidak bisa tidak terpesona oleh interior seperti kotak permata.

Jendela kaca patri kecilnya memberikan warna pelangi di lantai bangunan kapel tua mini yang dibuat dari kerikil halus.

Potongan-potongan tembikar yang pecah telah diatur dengan rapi, menciptakan mosaik rumit yang dapat menarik perhatian mata pengunjung selama di sana.

Sebuah tangga berliku kecil membawa pengunjung ke area alter lain dan lebih jauh ke pintu keluar.

Little Chapel Guernsey awalnya dibangun pada Maret 1914, oleh Brother Déodat.

Baca juga: Gali Situs Jembatan Tua, Petugas Dikejutkan dengan Temuan Gua Buatan dan Isinya

Dia berencana membuat miniatur dari gua dan basilika terkenal di Lourdes, Perancis.

Namun, upaya pertamanya, yang berukuran panjang 2,7 dan lebar 1,3 meter, dikritik oleh saudara-saudara lainnya, jadi Brother Deodat membongkarnya dalam semalam.

Dia membangun versi lain, yang ia selesaikan 4 bulan kemudian dan bangunan ini bertahan hingga September 1923.

Untuk kedua kalinya, Brother Deodat memutuskan menghancurkannya lagi, setelah Uskup Portsmouth gagal masuk melalui pintu.

Dia kemudian mulai memperbaiki konstruksinya lagi, yang menghasilkan bangunan yang masih berdiri sampai sekarang.

Baca juga: Newgrange, Makam Misterius yang Berumur Lebih Tua dari Piramida Giza

Pada 1939, Brother Deodat kembali ke Perancis karena sakit.

Setelah kepergiannya, perawatan Little Chapel itu dipercayakan kepada Frater Cephas, yang terus mendekorasi bangunan hingga pensiun pada 1965.

Pada 1977, sebuah komite dibentuk untuk merestorasi kapel dan hari ini berada di bawah perawatan The Little Chapel Foundation.

Sumbangan publik digunakan untuk menjaganya tetap utuh.

Kapel tua mini buka dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore sepanjang musim panas dan tidak ada biaya masuk.

Baca juga: Temuan Komplek Kuburan Tua, Ungkap Makna Gigi Rusa di Zaman Batu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com