Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Terbaru: Kera Besar Berpotensi Kehilangan 90 Persen Habitatnya

Kompas.com - 07/06/2021, 20:16 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Studi terbaru menyebut, kera besar berpotensi kehilangan 90 persen tempat tinggalnya beberapa dekade mendatang.

Dilansir The Guardian, peneliti dari Liverpool John Moores University (LJMU) menyebut semua gorila, simpanse, dan bonobo berstatus "terancam punah" atau "sangat terancam punah."

Baca juga: Seekor Simpanse Mati Misterius, Kebun Binatang Sydney Tutup Sementara

Kombinasi dari krisis iklim, perusakan daerah liar untuk mineral, kayu dan makanan, serta pertumbuhan populasi manusia, menyebabkan potensi kepunahan.

Bahkan, peneliti LJMU menyebut, setengah dari wilayah yang hilang yang berada di taman nasional dan kawasan lindung lainnya.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Terbuat dari Adenovirus Simpanse, Apa Itu?

"Ini badai yang mengerikan bagi banyak kerabat genetik terdekat kita. Banyak di antaranya adalah spesies unggulan yang telah diupayakan konservasinya di Afrika dan di seluruh dunia," kata ahli biologi dan pemodel komputer di LJMU, Joana Carvalho.

“Kalau kita menambahkan perubahan iklim ke penyebab hilangnya wilayah saat ini, gambarannya terlihat amat menghancurkan,” tambahnya.

Baca juga: 19 Juta Tahun Lalu Hiu Nyaris Punah, Penyebabnya Masih Misteri

Analisis Joana dan tim, mengacu dari database kera besar di International Union for Conservation of Nature.

Berisi tentang populasi spesies, ancaman, dan tindakan konservasi di ratusan lokasi selama 20 tahun.

Data ini juga memprediksi dampak gabungan masa depan dari pemanasan global, perusakan habitat, dan pertumbuhan populasi manusia.

Baca juga: Kura-kura Raksasa Ini Dikira Telah Punah, Ilmuwan Temukan di Galapagos

Penelitian LJMU juga menyebut, sebagian besar spesies kera besar lebih menyukai habitat dataran rendah, tapi krisis iklim akan membuat beberapa dataran rendah lebih panas dan lebih kering.

Akhirnya, habitat awal ini pun jadi kurang cocok bagi mereka.

Dataran tinggi akan menjadi lebih menarik, dengan asumsi kera bisa mencapainya. Tapi kalau tak ada dataran tinggi, kera besar tidak akan pergi kemana-mana.

Baca juga: Dikira Punah, Ikan dari Zaman Dinosaurus Hidup di Pantai Madagaskar

Penelitian yang baru-baru ini sudah diterbitkan dalam jurnal Diversity and Distributions ini, dibantu oleh para ilmuwan dari hampir 50 universitas, lembaga penelitian, dan organisasi konservasi.

Tujuannya menganalisis skenario yang harus diambil untuk mengekang krisis iklim, hilangnya habitat, dan pertumbuhan populasi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com