Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Bendera Meksiko Saat Wisuda, Anak Ini Tak Boleh Menerima Ijazah

Kompas.com - 07/06/2021, 19:05 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber NYPost

RALEIGH, KOMPAS.com - Seorang lulusan sekolah menengah di North Carolina, AS, tidak diberi ijazah saat prosesi wisuda karena memakai bendera Meksiko di upacara kelulusannya.

Dilansir NY Post (6/6/2021), Ever Lopez, nama siswa ini, bersekolah di SMA Asheboro, Randolph County.

Baca juga: Siswa Usia 12 Tahun Lulus SMA dan Kuliah Hanya dalam Setahun, lalu Wisuda di Pekan yang Sama

Dalam upacara kelulusannya Mei lalu, yang videonya beredar baru-baru ini, Lopez terlihat memakai bendera Meksiko di atas gaunnya.

Saat maju dalam prosesi wisuda, Lopez, yang memang keturunan Amerika-Meksiko, meminta kepala sekolah untuk melepaskan bendera yang dipakainya.

Tapi, bendera itu tidak dilepaskan. Lopez pun juga tidak mendapat ijazahnya, seperti murid-murid ada umumnya.

Baca juga: Aturan Sekolah Tatap Muka Dibuka Juli: Jumlah Murid, Jadwal, dan Durasi Pelajaran

Pihak SMA Asheboro menyatakan bahwa Lopez sudah melanggar aturan berpakaian sekolah.

Sementara Lopez, mengaku bingung karena merasa tidak berbuat salah.

“Bendera itu segalanya bagi saya. Orangtua saya, seluruh keluarga saya, berasal dari sana. Saya melakukannya untuk mereka karena mereka memiliki masa kecil yang sulit," kata Lopez.

"Mereka tidak dapat beasiswa, tidak dapat bersekolah seperti saya. Mendapatkan ijazah sangat penting bagi saya, karena pada dasarnya saya melakukannya untuk keluarga,” tambahnya.

Baca juga: Unpad Miliki Skema Beasiswa S2 Khusus Seniman, Ini Infonya

Di sisi lain, Pejabat SMA Asheboro bersikeras agar Lopez meminta maaf untuk bisa mendapatkan ijazahnya.

Sekolah ini mengeklaim mendukung semua "ekspresi warisan" dari semua siswa, asal dilakukan di waktu dan tempat yang tepat.

Tapi, tindakan Lopez dinilai salah karena melanggar aturan berpakaian upacara.

“Kami terus berupaya menyelesaikan masalah ini dengan siswa dan keluarganya sehingga dia bisa menerima ijazah dari SMA Asheboro,” kata pihak sekolah.

"Yang pasti, insiden ini bukan tentang bendera Meksiko," tambahnya.

Baca juga: Lubang Raksasa Muncul di Meksiko, Luasnya Terus Bertambah

Insiden ini sempat memicu protes di luar sekolah. 73 ribu orang bahkan dikabarkan sudah menandatangani petisi untuk mendukung Lopez.

"Ya, itu gila. Saya tidak menyangka, semua komunitas berkumpul seperti itu," kata Lopez.

"Saya juga tidak tahu mengapa saya harus meminta maaf, karena saya toh tidak melakukan kesalahan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com