Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah 5 Tahun Seorang Diri Selamat dari Jatuhnya Kereta Gantung Italia, Semua Keluarganya Tewas

Kompas.com - 30/05/2021, 15:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber The Sun

STRESA, KOMPAS.com - Seorang bocah laki-laki berusia lima tahun seorang diri selamat dari kecelakaan kereta gantung jatuh di Italia.

Ia sempat koma dan setelah sadar langsung mencari ibunya. Namun semua anggota keluarganya yang berada di kabin itu tewas.

Eitan Biran, nama bocah itu, menderita luka di kepala, dada, dan perut akibat tragedi kereta gantung jatuh di Mottarone, Stresa, Italia.

Baca juga: Kereta Gantung Jatuh di Gunung Italia, 8 Orang Tewas dan 2 Luka Parah

Di kabin yang sama ada adik laki-laki, kedua orangtua, dan kakek buyutnya, tetapi tak ada yang selamat.

Menurut laporan Corriere della Sera, kecelakaan kereta gantung Italia jatuh ini menewaskan 14 dari 15 orang di dalam kabin pada Minggu (23/5/2021).

Ibunya, Tal Peleg (27); ayahnya, Amit Biran (30); adik laki-laki, Tomer (2), lalu kakek buyut Yitzhak dan Barbara Cohen tewas dalam kecelakaan itu.

Tim penyelamat memeriksa bangkai kereta gantung yang jatuh di jalur Stresa-Mottarone, region Piedmont, Italia utara, pada Minggu (23/5/2021). Kecelakaan kereta gantung jatuh ini menewaskan 8 orang dan 2 lainnya luka parah.SOCCORSO ALPINO E SPELEOLOGICO PIEMONTESE via AP Tim penyelamat memeriksa bangkai kereta gantung yang jatuh di jalur Stresa-Mottarone, region Piedmont, Italia utara, pada Minggu (23/5/2021). Kecelakaan kereta gantung jatuh ini menewaskan 8 orang dan 2 lainnya luka parah.
Kemudian La Stampa mewartakan, saat Eitan sadar dari koma dia bertanya ke bibi yang menjaganya di rumah sakit.

"Di mana mama, di mana orangtuaku?" tanya Eitan.

Baca juga: UPDATE: Kereta Gantung Jatuh di Gunung Italia Tewaskan 13 Orang

Pemakaman keluarga Biran diadakan pada Kamis (27/5/2021) di sebuah desa di Israel utara, sedangkan Eitan masih berada di rumah sakit Turin, Italia.

Menurut Jerusalem Post, Eitan sudah menjalani pemindaian MRI yang menunjukkan tidak ada kerusakan pada otak atau sumsum tulang belakangnya.

Akan tetapi melansir The Sun pada Jumat (28/5/2021), dokter mengatakan kondisi Eitan masih rapuh karena mengalami luka di tengkorak, dada, perut, serta berbagai patah tulang kaki.

Sumber dari rumah sakit Regina Margherita menduga, pelukan dari ayahnya mengurangi dampak dari jatuhnya kereta gantung dengan kecepatan tinggi pada Eitan.

Baca juga: Lima Warga Israel Tewas dalam Kecelakaan Kereta Gantung di Italia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com