SINGAPURA, KOMPAS.com – Singapura memperketat pintu masuknya di tengah kembali melonjaknya penyebaran kasus Covid-19.
Efektif mulai Sabtu (29/5/2021), penduduk Singapura baik warga negara Singapura dan Permanent Resident harus menunjukan bukti negatif Covid-19 sebelum memesan tiket kembali ke "Negeri Singa”.
Persyaratan yang sama juga diberlakukan untuk perjalanan ke negara lain yang memerlukan transit di Singapura.
Baca juga: Jadi Klaster Covid-19, Singapura Tutup Dua Pusat Perbelanjaan
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada Kamis (27/5/2021) mengumumkan, seluruh penumpang wajib menunjukan hasil tes PCR Covid-19 negatif yang diambil dalam kurun waktu 72 jam sebelum mereka menaiki pesawat atau kapal feri ke Singapura.
Penumpang juga wajib kembali menunjukan hasil tes negatif ketika tiba di Singapura. Setelah tiba di Singapura penumpang akan diminta kembali melakukan tes PCR Covid-19 sebelum memulai karantina selama 21 hari.
Kebijakan ini telah diberlakukan kepada pemegang izin tinggal jangka panjang dan pengunjung jangka pendek sejak November tahun lalu.
Singapura tidak akan segan menolak masuk atau mendeportasi penumpang yang menolak menunjukan bukti tes negatif Covid-19.
Pengecualian akan diberikan kepada penumpang yang berangkat dari 6 negara berisiko rendah yaitu Australia, Brunei Darussalam, China, Hong Kong, Makau, dan Selandia Baru.
Khusus untuk penumpang dari negara-negara itu, mereka dapat memilih antara menunjukan bukti tes negatif Covid-19 sebelum terbang atau menjalani 7 hari karantina setelah tiba di Singapura.
Baca juga: Jadi Klaster Covid-19, Singapura Tutup Dua Pusat Perbelanjaan
Pengetatan perbatasan menjadi perhatian khusus mengingat klaster terbesar saat ini berasal dari ratusan kasus di Bandara Internasional Changi.
Investigasi awal menunjukan penyebaran virus corona varian B.1617 yang berasal dari India, dimulai dari gerbang kedatangan dan pusat pengambilan bagasi di terminal 3 Bandara Changi.
Dua titik ini adalah tempat di mana petugas bandara berkontak fisik langsung dengan penumpang yang tiba.
Pekerja yang terinfeksi kemudian menyebarkan virus ke pekerja lain ketika mereka berpindah tugas ke gerbang keberangkatan, area transit, dan bersantap di food court bandara.
Baca juga: Covid-19 di Taiwan dan Singapura Tiba-tiba Naik, Setelah Hampir Nol Kasus
Penyebaran meluas komunal ke masyarakat Singapura setelah pekerja-pekerja bandara itu pulang ke rumah masing-masing atau bertemu sanak famili dan teman di tempat lain.
Adapun Bandara Changi dan pusat perbelanjaan Jewel yang lokasinya bersebelahan ditutup untuk umum dari 13 hingga 26 Mei, akibat kemunculan klaster virus corona Singapura. Bandara baru kembali dibuka Kamis kemarin.
Klaster-klaster virus corona di Singapura lainnya menyebar mulai dari sekolah, pusat kursus, bangunan perkantoran, pelabuhan Pasir Panjang, kompleks penjara Changi, hingga asrama pekerja asing di Woodlands.
Data terakhir menunjukan total kasus Covid-19 di Singapura adalah 61.940 di mana 245 pasien atau 0,40 persen saat ini sedang dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Singapura Lockdown Lagi, 2 Pertemuan Elite Dunia Batal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.