Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2021, 09:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gagasan tentang asal-usul Covid-19 dari kebocoran laboratorium Wuhan kembali mengapung di Amerika Serikat (AS).

Penasihat tertinggi pandemi di AS Anthony Fauci dan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Rochelle Walensky berkata, mereka terbuka untuk segala kemungkinan.

"Kami perlu menyelesaikan ini dan kami butuh proses yang sepenuhnya transparan dari China, kami membutuhkan WHO untuk membantu," kata penasihat senior Gedung Putih, Andy Slavitt, pada Selasa (25/5/2021) dikutip dari AFP.

Baca juga: AS Blokir Dana ke Institut Virologi Wuhan dan Penelitian China Seluruhnya

Pada Selasa (25/5/2021) AS dan negara-negara lainnya menyerukan penyelidikan lebih dalam tentang asal-usul pandemi Covid-19, setelah penelusuran tim internasional WHO ke China awal tahun ini terbukti tidak meyakinkan.

Tidak ada kesimpulan tegas dari tim ahli yang dikirim WHO ke Wuhan itu.

Dikatakan bahwa penyebab alami adalah skenario yang paling mungkin, dan teori yang melibatkan kebocoran virus dari lab sangat tidak mungkin.

Akan tetapi setelah laporan dirilis, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bersikeras semua teori tetap memungkinkan.

Baca juga: Laporan Terbaru Teori Covid-19 Semakin Menyudutkan China, Mengapa?

Para ilmuwan juga meminta transparansi tetap dilakukan dalam penelitian.

"Kita harus menganggap serius hipotesis tentang faktor alam dan laboratorium sampai kita memiliki cukup data," tulis sekelompok peneliti dari universitas terkemuka AS, dalam surat yang diterbitkan jurnal Science pada pertengahan Mei.

Mengutip laporan intel AS, The Wall Street Journal pada Minggu (23/5/2021) melaporkan bahwa tiga orang dari Institut Virologi Wuhan dirawat di rumah sakit karena penyakit musiman pada November 2019.

Kemudian disebutkan China membeberkan adanya kasus wabah pneumonia di Wuhan kepada WHO pada 31 Desember 2019.

Namun, Beijing menyebut laporan The Wall Street Journal itu sama sekali tidak benar.

Baca juga: China Tanggapi Laporan Terbaru Kebocoran Laboratorium Wuhan yang Sudutkan Pihaknya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com