Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Varian Covid-19 dari India, Singapura Perketat Pembatasan

Kompas.com - 05/05/2021, 09:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SINGAPURA, KOMPAS.com – Singapura bakal memperketat pembatasan sosial dan memperketat pengawasan di perbatasan mulai Sabtu (8/5/2021).

Langkah tersebut diambil setelah negara tersebut mencatat adanya kasus varian baru virus corona pada Selasa (4/5/2021). Salah satu kasus yang terdeteksi adalah varian baru dari India.

Pada Selasa, Singapura mengonfirmasi ada lima kasus Covid-19 baru yang didapat secara lokal sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Cegah Lockdown Kedua Virus Corona, Ini yang Dilakukan Singapura

Singapura kembali melaporkan lonjakan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir setelah sebelumnya hanya melaporkan sangat sedikit kasus lokal.

Orang dengan riwayat perjalanan di negara berisiko tinggi dan yang datang mulai Sabtu dan seterusnya juga harus menjalani karantina selama 21 hari, bukan 14 hari.

Pertemuan sosial juga akan dibatasi untuk lima orang. Sementara gym dalam ruangan dan pusat kebugaran akan ditutup.

Langkah-langkah baru tersebut merupakan pembatasan lokal yang paling ketat sejak Singapura mulai melonggarkan pembatasan pada pertengahan tahun lalu setelah lockdown parsial.

Baca juga: Singapura Tutup Sementara 6 Masjid Setelah Dikunjungi Penderita Covid-19

Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong menuturkan, pihak berwenang tidak dapat mengesampingkan opsi penerapan lockdown parsial lagi jika situasinya memburuk.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, pemerintah Singapura sudah berupaya membatasi pertemuan para warganya.

Gugus Tugas Covid-19 Singapura memerintahkan, mulai Sabtu (1/5/2021), warga "Negeri Singa” membatasi acara kumpul-kumpul maksimal dua acara dalam sehari.

Jumlah yang berkumpul diminta agar sekecil mungkin dan tidak bertemu orang yang berbeda-beda.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Singapura Tembus 2 Digit, Pertama Kali dalam 10 Bulan

Pusat-pusat perbelanjaan yang kerap ramai dikunjungi, seperti Lucky Plaza dan Peninsula Plaza, akan kembali menerapkan kebijakan ganjil-genap berdasarkan kartu tanda penduduk pada Minggu (2/5/2021).

Pemerintah juga telah menutup tempat-tempat yang berpotensi memicu keramaian terbuka seperti tempat BBQ dan berkemah yang terletak di taman-taman umum, rumah susun, kondominium, dan country club.

Pusat-pusat wisata seperti atraksi akan mengurangi kapasitas daya tampung pengunjung mulai dari 65 persen menjadi 50 persen.

Karyawan-karyawan dianjurkan tetap melanjutkan bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH).

Baca juga: Go International, UMKM Jawa Tengah Masuk Pasar Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com