Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tertua dalam Sejarah Manusia Berusia 2 Juta Tahun Ditemukan di Gua Wonderwerk

Kompas.com - 02/05/2021, 20:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

CAPE TOWN, KOMPAS.com - Sejumlah arkeolog mengatakan tempat hunian di Gua Wonderwerk di Gurun Kalahari, Afrika Selatan, adalah rumah bagi manusia purba 2 juta tahun lalu, menjadikannya "rumah tertua dalam sejarah manusia".

Dalam artikel ilmiah di "Quaternary Science Reviews", tim dari Universitas Toronto, Kanada, dan Universitas Hebrew di Yerusalem, menentukan umur tempat hunian dengan menguji sedimen di dalam gua.

Penulis utama di jurnal tersebut, Profesor Ron Shaar, menjelaskan bahwa menentukan umur hunian di dalam gua adalah kerja paling menantang tim arkeolog ini.

Baca juga: Mumi Anak Serigala Purba Berusia 56.000 Tahun Ditemukan Utuh di Kanada

Solusinya, kata Shaar, tim menganalisis lapisan sedimen setebal 2,5 meter yang mengandung alat-alat batu, sisa-sisa binatang, dan jejak-jejak api dengan menggunakan dua metode: paleomagnetisme dan burial dating.

"Kami secara hati-hati mengambil ratusan sampel sedimen yang berukuran sangat kecil dari dinding gua dan mengukur sinyal magnetiknya," papar Shaar, seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Minggu (2/5/2021). 

Magnetisasi terjadi ketika partikel-partikel tanah liat memasuki gua dari luar, jatuh di lantai gua, dan karenanya mengabadikan arah medan magnet ketika itu.

"Analisis laboratorium kami menunjukkan beberapa sampel termagnetisasi ke selatan, bukan ke utara, yang merupakan arah medan magnet dewasa ini," kata Shaar.

Baca juga: Para Ilmuwan di Rusia Temukan Badak Berbulu Generasi Terakhir di Perut Anjing Purba Zaman Es

Shaar menjelaskan penanggalan perubahan arah medan magnet sudah diakui secara global. "Ini memberi petunjuk tentang usia keseluruhan sekuens lapisan di gua," imbuhnya.

Anggota tim Profesor Ari Matmon menggunakan metode penanggalan kedua untuk mengetahui kapan manusia pertama kali memasuki dan tinggal di gua ini.

"Partikel-partikel kuarsa pada pasir memiliki jam geologis yang mulai berdetik ketika masuk ke dalam gua. Di laboratorium, kami bisa mengukur konsentrasi isotop-isotop spesifik dan menyimpulkan sudah seberapa lama waktu berlalu sejak butir-butir pasir memasuki gua," jelas Matmon.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kasur Purba Berusia 200.000 Tahun, Terbuat dari Rumput dan Abu

Analisis memperlihatkan beberapa sedimen berusia 2 juta tahun.

Kesimpulan ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh anggota tim, profesor Michael Chazan, pada 2008 yang menggunakan metode penanggalan kosmogenik.

Konfirmasi bahwa Gua Wonderwerk adalah rumah tertua dalam sejarah manusia sejak 2 juta tahun lalu, mempunyai implikasi yang sangat signifikan.

"Ini menjadi langkah penting dalam memahami tempo evolusi manusia di seluruh kontinen Afrika. Skala waktu sudah dikonfirmasi dan kami bisa melanjutkan kajian tentang koneksi antara manusia dan perubahan iklim, serta juga mempelajari kehidupan nenek moyang kita dulu," ujar Chazan dan anggota tim lain, Liora Kolska Horwitz.

Baca juga: Gali Situs Jembatan Tua, Petugas Dikejutkan dengan Temuan Gua Buatan dan Isinya

Di Gua Wonderwerk ditemukan peralatan kuno dari batu, seperti kapak tangan, dan bukti manusia purba di gua ini sudah menggunakan api sekitar 1 juta tahun yang lalu, seperti dimuat di jurnal "Proceedings of the National Academy of Sciences" pada 2012.

Bukti jejak api seperti tulang yang hangus dan abu ditemukan jauh di dalam gua dan para ahli menyimpulkan jejak-jejak api ini "dipastikan hasil aktivitas manusia bukan karena kebakaran oleh faktor alam".

Situs "rumah tertua dalam sejarah manusia" di dalam Gua Wonderwerk ditemukan oleh beberapa petani pada 1940-an.

Sejak itu, telah dilakukan ekskavasi untuk "menguak misteri keberadaan manusia di dalam gua sekitar 2 juta tahun yang lalu".

Baca juga: Arkeolog Mesir Ungkap Kota Emas Berusia 3.000 Tahun, Banyak Perhiasan dan Tembikar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com