Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di India: Rumah Sakit Terpaksa Minta Oksigen di Media Sosial

Kompas.com - 24/04/2021, 08:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Covid-19 di India begitu melumpuhkan sistem kesehatan, di mana kini rumah sakit harus meminta oksigen di media sosial.

Pemerintah sendiri sudah menempatkan tangki dalam kereta khusus yang bakal berkeliling negara untuk menolong pasien yang sulit bernapas.

Negara dengan populasi hampir 1,4 miliar jiwa itu kini mencatatkan 16 juta kasus virus corona, terparah kedua setelah AS.

Baca juga: Daftar Negara yang Larang Warga India Masuk karena Covid-19 Mengganas

Pada Jumat (23/4/2021), India kembali mencatatkan rekor harian dengan melaporkan 332.730 infeksi dalam 24 jam terakhir.

Situasi Covid-19 di sana semakin memburuk setiap hari, dengan rumah sakit meminta bantuan oksigen di media sosial.

Bahkan seperti diberitakan Sky News, ada fasilitas medis yang mengancam tidak akan menerima pasien karena persediaan makin menipis.

Max Hospital, rumah sakit swasta utama di New Delhi, menge-twit oksigen di salah satu fasilitasnya kini hanya tersisa satu jam.

Dua hari sebelumnya, Max sudah memohon kepada Pengadilan Tinggi Delhi karena mulai kehabisan oksigen.

Dampaknya, sekitar 400 pasien terancam, dengan 262 di antaranya dirawat di bangsal virus corona.

Baca juga: Positif Covid-19 dan Langgar Karantina Mandiri, Pasutri di India Dikunci Tetangganya Sendiri

Pemerintah merespons dengan meluncurkan kereta Öxygen Espress" untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit.

Saket Tiku, Presiden Asosiasi Manufaktur Gas Industri All India berujar, mereka sebenarnya surplus oksigen.

Namun, tempat penyimpannya terletak cukup jauh dengan membawa menggunakan truk bisa menjadi tantangan bagi mereka.

Tiku membeberkan pihaknya mempercepat pengemasan gas demi pasien Covid-19 yang mengalami kesulitan bernapas.

Baca juga: Pasok Tabung Oksigen Rumah Sakit di India Kosong Saat Kasus Covid-19 Melonjak

"Tetapi kami mempunyai keterbatasan, dan tantangannya sekarang adalah membawanya ke tempat yang paling membutuhkan," kata dia.

Mahkamah agung kini memerintahkan agar Perdana Menteri Narendra Modi mempunyai "rencana nasional" demi mengatasi kelangkaan oksigen dan obat bagi pasien corona.

Tren kasus corona yang meningkat di "Negeri Bollywood" dipicu mutasi ganda yang mewabah selama gelombang kedua.

Sejumlah negara kini mengumumkan pembatasan perjalanan ke India, dengan Inggris memasukkan negara itu ke "daftar merah".

Baca juga: Covid-19 India Mengganas, Cerita WNI: Warga Kasta Atas Merasa Hebat, Abaikan Prokes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com