Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Akan Bangun Teleskop Radio Terbesar di Dunia

Kompas.com - 19/04/2021, 22:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Sumber Xinhua

MURCHISON, KOMPAS.com - Pembangunan teleskop radio terbesar di dunia tengah direncanakan di Australia.

Proyek teleskop radio Square Kilometer Array (SKA) yang menelan biaya investasi senilai 387 juta dollar Australia (Rp 4,36 triliun) rencananya akan dibangun di wilayah Murchison di Negara Bagian Australia Barat.

Teleskop radio menerima gelombang radio dari luar angkasa. Jaringan antenanya yang luas memantulkan gelombang radio ke receiver.

Baca juga: Kebun Ganja Terbesar Segera Dibuka di Australia, Bermodal Rp 4,5 Triliun

Dengan mempelajari gelombang tersebut, para astronom dapat mempelajari tentang komposisi dan pergerakan planet, komet, awan gas raksasa, bintang dan galaksi.

Proyek ini juga mencakup sebuah pusat komputasi super, yang akan berbasis di Perth, ibu kota Australia Barat, untuk memproses jumlah data yang belum pernah ada sebelumnya yang akan dihasilkan dari teleskop radio tersebut.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut teleskop radio SKA akan menempatkan negara itu di barisan terdepan dalam penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi.

"SKA akan membantu para ilmuwan membuat lebih banyak penemuan daripada yang dapat kita bayangkan saat ini. Baik itu pemahaman yang lebih mendalam mengenai asal-usul dan masa depan bintang dan galaksi, hingga bagaimana gravitasi bekerja di seluruh alam semesta," ujar Morrison dikutip dari Xinhua.

SKA merupakan kolaborasi dari 16 negara yang meliputi Australia, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, Belanda, Portugal, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris.

Konstruksi global teleskop itu akan dimulai pada paruh kedua tahun ini, dengan pekerjaan dijadwalkan dimulai di Australia Barat mulai awal 2022.

Baca juga: Imut dan Nakal, Cerita Gadis-gadis Korban Asian Fetish Pria di Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com