Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Tuduh China Berencana Caplok Lebih Banyak "Fitur" di Laut China Selatan

Kompas.com - 05/04/2021, 13:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Filipina pada Minggu (4/4/2021) menuduh Beijing berencana menduduki lebih banyak "fitur" di Laut China Selatan.

Perang kata-kata antar kedua negara Asia itu tengah meningkat karena keberadaan kapal-kapal China di perairan yang disengketakan tersebut.

China mengklaim hampir keseluruhan laut yang kaya sumber daya itu. Pendiriannya ditegaskan dengan pembangunan beting kecil dan terumbu karang, menjadi pangkalan militer dengan lapangan terbang dan fasilitas pelabuhan.

Baca juga: Menhan AS Telepon Prabowo, Bahas Laut China Selatan

Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei semuanya memiliki klaim tandingan atas perairan tersebut. Wilayah itu menggabungkan jalur pelayaran yang sangat penting secara strategis dan diduga menampung simpanan minyak dan gas.

Armada lebih dari 200 kapal China memicu pertikaian diplomatik bulan lalu, setelah parkir di Whitsun Reef di Filipina. Kapal itu sekarang tersebar di seluruh Kepulauan Spratly yang diperebutkan, melansir AFP.

Manila telah meminta Beijing menarik kapal "milisi maritim" dari daerah itu, dengan mengatakan kehadiran mereka melanggar hukum.

China menolak, dan bersikeras bahwa mereka adalah kapal penangkap ikan dan diizinkan beroperasi di sana.

Tetapi Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan kapal-kapal itu ada di sana karena alasan lain.

"Kehadiran terus menerus milisi maritim China di daerah itu mengungkapkan niat mereka untuk menduduki lebih lanjut fitur-fitur di Laut Filipina Barat," ujarnya melansir AFP.

Baca juga: Dituduh Filipina Kerahkan 220 Kapal di Laut China Selatan, Ini Jawaban China

Lorenzana merujuk pada penyitaan China atas Scarborough Shoal dan Mischief Reef yang diklaim Filipina, sebagai contoh tindakan Beijing sebelumnya yang "dengan berani melanggar" kedaulatan negaranya.

Pada Sabtu (3/4/2021), Lorenzana secara blak-blakan menolak klaim China, yang mengatakan kapal-kapal yang diparkir di Whitsun Reef telah mencari perlindungan dari cuaca buruk. Lusinan kapal masih menetap di wilayah itu.

"Saya tidak bodoh. Sejauh ini cuaca bagus, jadi mereka tidak punya alasan lain untuk tinggal di sana," katanya.

"Pergi dari sana."

Kedutaan Besar China di Manila menyebut pernyataan Lorenzana "membingungkan." Beijing mendesak pihak berwenang menghindari "pernyataan tidak profesional yang selanjutnya dapat memicu emosi irasional".

Beijing sering menggunakan apa yang disebut nine-dash line (sembilan garis putus) untuk membenarkan hak historisnya atas sebagian besar Laut Cina Selatan.

“Negeri Tirai Bambu” juga telah mengabaikan keputusan pengadilan internasional pada 2016 yang menyatakan pernyataan itu sebagai klaim tanpa dasar.

Baca juga: 3 Alasan China Mengeklaim Hampir Seluruh Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com